Introspeksi dan Negosiasi
Menurut Indra Noveldy, relationship coach dan konsultan perkawinan, masalah dalam perkawinan bisa diibaratkan seperti kanker. Kalau kita dapat mengatasinya pada saat stadium awal, mungkin Anda masih bisa menyelamatkan perkawinan. Tetapi jika Anda menundanya hingga masuk ke stadium lanjut, bisa jadi ‘kanker’ sudah menyebar dan terlanjur parah sehingga hubungan Anda berdua terancam bubar.
Hanya saja, cara setiap orang mengatasi masalah berbeda-beda. Ada yang memilih flight atau ‘lari’ dan membiarkan masalah berlarut-larut. Ada yang memilih fight atau berjuang mengatasi masalah dan bertahan untuk bersama. Cara kedua inilah yang disebut Indra sebagai 'mental survival'. Sayangnya, tidak semua pasangan memiliki mental juang untuk mengatasi masalah, sehingga mereka memilih jalan pintas, yaitu berpisah.
Selain perbedaan dalam cara menyikapi masalah, faktor lain penyebab krisis perkawinan adalah tidak adanya tujuan bersama. Dari pengalaman Indra menangani pasangan yang bermasalah, banyak di antara mereka yang tidak merumuskan tujuan di awal menikah. Padahal inilah fondasi suatu perkawinan. “Bayangkan kalau Anda berdua naik mobil, tapi tidak tahu tujuannya mau ke mana. Atau Anda punya tujuan yang berbeda dengan pasangan. Bisa jadi cekcok sepanjang jalan. Begitu pula dalam perkawinan. Kalau tidak punya tujuan perkawinan yang sama, kita akan mudah tergoyahkan oleh masalah kecil sekalipun,” ujar Indra.
Bahkan, meski sudah menikah berpuluh tahun, kita perlu selalu mengevaluasi dan saling mengingatkan tujuan yang pernah dibuat bersama. Anda dan pasangan masing-masing akan tumbuh, kebutuhan pun akan terus berubah. Ketika usia 30an, Anda mungkin lebih mengutamakan karier. Tapi setelah memasuki usia 50 tahun, Anda ingin berhenti bekerja dan traveling keliling dunia. “Bicarakan dan bernegosiasilah dengan pasangan. Karena, perubahan dalam diri Anda akan berdampak langsung pada pasangan maupun perkawinan Anda,” tutur Indra.
Seperti kata Dr. Phil McGraw, konselor perkawinan yang populer lewat The Oprah Show, suatu hubungan – apa pun itu — intinya adalah negosiasi seumur hidup. Jika ingin perkawinan Anda bahagia dan langgeng, jangan berjalan sendiri-sendiri. Tapi harus terus diperjuangkan bersama.