Tak heran bila jalanan, terutama pada jam-jam sibuk, menjadi sangat macet. Bukan saja waktu jadi terbuang percuma di jalanan, gas emisi karbon yang merusak lingkungan yang dikeluarkan dari kendaraan pribadi tersebut mencapai 20%. Kemacetan panjang yang membutuhkan waktu lama untuk terurai itu juga menyebabkan kerugian produktivitas yang mencapai Rp65 triliun setiap tahun.
Di Amerika Serikat, mulai ada kesadaran masyarakat untuk meminimalisasi semua kerugian tersebut. Menurut Alan Jiang, Managing Director Uber Indonesia, 10% generasi milenial di AS mengaku ‘menyerah’ alias memilih untuk tidak memiliki mobil pribadi. Selain tak mau lelah menyetir dan terjebak macet, mereka malas bila harus berputar-putar dulu hanya untuk parkir.
Solusi terbaik adalah menggunakan transportasi massal umum. Namun transportasi massal umum biasanya tidak mengantarkan penumpang sampai ke depan pintu rumah. Apalagi kondisi transportasi massal umum di Indonesia masih jauh dari ideal, sehingga banyak orang masih enggan menggunakannya. Bagi masyarakat kita, memiliki dan naik kendaraan pribadi seperti mobil juga dianggap penunjuk status sosial seseorang.
Uber memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat, yaitu menggabungkan moda transportasi massal umum dan kendaraan pribadi, dengan meluncurkan aplikasi baru, yaitu ridesharing. Melalui layanan carpooling (nebeng) UberPool, Anda dan beberapa penumpang Uber lain dengan tujuan searah bisa berbagi ongkos, tapi semuanya tetap bisa diantar sampai di depan pintu rumah masing-masing. Hemat biaya dan ikut mengurangi tingkat kemacetan sekaligus mengurangi emisi karbon.
Selama tujuh bulan pertama setelah aplikasi ini diresmikan, UberPool secara global telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 55.560 ton dan menghemat bahkan bakar sebanyak 23 juta liter.
Memperingati Desember sebagai Bulan Pohon Nasional, Uber Indonesia berkolaborasi dengan WWF Indonesia membuat program UberKebun. Selama 25-30 November 2016, untuk setiap perjalanan yang dilakukan dengan UberKEBUN, Uber Indonesia menyumbangkan Rp5.000 untuk program My Baby Tree dari WWF Indonesia. Donasi tersebut akan digunakan untuk menanam pohon di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia.
Sebagai puncak kampanye, pada 30 November 2016, WWF Indonesia dan Uber Indonesia mengubah 14 lokasi parkir di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali menjadi taman-taman kaget. Sejak pagi hingga malam hari di ‘taman-taman kaget’ itu diselenggarakan berbagai kegiatan seru; dari kesenian tradisional, games, musik, daur ulang, piknik, kebun bunga, hingga lapangan golf mini.
Foto: Uber Indonesia, WWF Indonesia