Anda mungkin pernah mendengar tentang Soft Laser dan Low Density Laser. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing untuk meremajakan kulit. Selain kedua jenis ini, ada pula jenis laser yang lain, yakni Laser Green and Yellow. Menurut ahli kulit, tingkat laser yang digunakan Laser Green and Yellow paling aman dan umum digunakan dalam bidang kecantikan.
Laser green and yellow
Laser hijau dan kuning ini menggunakan energi cahaya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga tidak merusak lapisan kulit luar, tapi justru sangat efektif mengatasi berbagai masalah kulit. Nova Affan, Clinic Counselor dari Nujaniv mengatakan, levellaser yang digunakan adalah level 1 (paling aman dan umum digunakan dalam bidang kecantikan) dengan panjang gelombang energi 905 nanometer. Laser ini secara selektif akan merangsang produksi kolagen, sehingga dapat membantu mengisi ‘cekungan’ di bawah kulit dengan merata.
Laser hijau maupun laser kuning mampu bekerja menembus kulit hingga lapisan epidermis kelima. Laser ini juga dapat melakukan bio-stimulating yang mampu mengaktifkan kembali sel-sel kulit yang lemah atau rusak.
Bedanya, laser green bekerja dengan fokus pada daerah wajah dan mata dan dikembangkan berdasarkan metode akupunktur (diterapkan pada titik-titik tertentu pada wajah). Laser green sangat baik untuk mengurangi kerutan, mengencangkan kulit, mengempiskan kantung mata, mengurangi noda hitam, serta meratakan dan mencerahkan warna kulit wajah.
Sedangkan laser yellow difokuskan untuk mempertahankan kondisi kulit, antara lain memutihkan, mengencangkan, meningkatkan kekenyalan, serta menghaluskan kulit. Dapat juga untuk menyamarkan bayangan hitam di seputar mata, serta mengecilkan pori-pori kulit. Namun yang terpenting, efektif untuk mempertahankan kondisi kulit (rejuvenating).
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, perawatan sebaiknya dilakukan 3 kali seminggu, atau disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi kulit. Jika terlalu sering, kulit akan terlalu banyak menerima rangsangan laser, sehingga justru tidak dapat bekerja secara alami dengan hasil optimal. Sedangkan untuk mempertahankan kondisi kulit, cukup lakukan perawatan sekali seminggu, atau setidaknya 2 kali dalam sebulan.
Sebaiknya, perawatan ini juga diimbangi dengan pola hidup dan pola makan yang baik, serta perawatan kulit dengan produk yang kaya nutrisi. Satu hal lagi, meski tergolong aman dan hampir tidak ada efek samping, sebelum melakukan perawatan ini, pasien ‘wajib’ melakukan analisis kulit.
Alternatif merawat kulit wajah
Mungkin, Anda belum berminat atau 'berani' melakukan perawatan kulit dengan teknologi canggih. Tak masalah. Anda bisa melakukan perawatan cara 'konvensional' atau menggunakan produk-produk yang banyak bertebaran di pasaran. Yang penting, semakin bertambah usia, semakin jelilah dalam memilh jenis perawatan maupun produk. Terutama bagi Anda yang berusia 35+, di mana kondisi dan metabolisme kulit mulai menurun.
• Jangan ragu menggunakan produk berteknologi tinggi – dalam arti formulasinya telah melewati penelitian intensif dan menggunakan 'teknologi canggih'– sehingga efek atau hasil dari pemakaian produk tersebut optimal.
• Pilih produk yang tak hanya mengandung vitamin dan nutrisi bagi kulit – terutama antioksidan– tapi juga formulasi tertentu. “Misalnya CLA (Conjugated Linoleic Acid) yang sangat baik untuk meremajakan lapisan terdalam kulit serta memunculkan sel-sel kulit yang lebih muda. Kulit pun tampak lebih segar dan bercahaya,” ucap Dr. Pushker Sona, Head of SEA Unilever Skin Regional Technology Center.
• Rajin merawat kulit dan menjaga kebersihan serta kelembapannya. Meski terkesan 'kuno' cara ini terbukti dapat mempertahankan keremajaan kulit dan mengatasi masalah penuaan.