Jika Anda masih dalam pencarian 'jati diri' fashion Anda, atau berminat mengubah gaya sesuai mood (atau status) sekarang, cek tujuh aturan gaya yang bisa Anda terapkan -walau ujung-ujungnya, sih, tak masalah jika ingin Anda langgar...
Setiap gaya bermula dari Anda
Banyak desainer dunia mengatakan, fashion adalah storytelling. Jadi, saat Anda memilih dan memakai sehelai pakaian, Anda memang ingin bercerita siapa Anda -you are what you wear- karena Anda berbusana (dan bergaya untuk Anda sendiri).
Fashion harusnya memudahkan
Artinya, fashion itu tidak ribet. Jika Anda butuh 30 menit hanya untuk memakai setelan kerja, mungkin kreativitas fahsion dan realita Anda kurang seimbang. Tapi saya bisa mengerti, kok, kalau 30 menit itu hanya untuk memilih-milih baju.
Temukan identitas warna Anda
Untuk sebagian rekan kerja saya, atasan longgar putih identik dengan saya. Padahal itu kebetulan saja -karena alasan fungsional, untuk mencari aman. Putih, hitam, khaki, tapi saya juga suka pink atau biru.
Tonjolkan yang positif
Setiap wanita punya isu masing-masing urusan tubuh -dari bentuknya sampai posturnya. Fashion dapat membantu Anda menonjolkan kelebihan, sehingga kekurangan (pinggul, oh, pinggul) terlupakan sejenak. Menurut desainer Amerika Donna Karan, bagu bisa dijadikan fitur tubuh yang ditonjolkan (Seperti lewat atasan off-the-shoulder), karena tidak pernah menggemuk dan berkeriput.
Bukan soal usia
Dressing you age? Madonna tidak melakukannya, Jennifer Lopez tidak mengindahkannya, dan mereka baik-baik saja. Saya setuju jika fashion tak lagi dikotak-kotakkan oleh usia, tapi lebih pada attitude.
Tak perlu memikirkan tren
Tren fashion sangat menyenangkan untuk diikuti sampai Anda sadar bahwa semua yang on trend tak selalu pantas di tubuh Anda. Saya memilih ikut tren yang menurut saya tetap aman jika dipakai saat hal itu tak lagi begitu tren. Contohnya wide-leg pants.
Terpenting: nyaman
Sekali-sekali, kita mungkin berbusana khusus -dari kebaya, atau strapless dress ketat memeluk tubuh. Namun ingat, busana yang nyaman bisa mengeluarkan hal-hal terbaik dari Anda. Tidak percaya? Coba, deh ...
Setiap gaya bermula dari Anda
Banyak desainer dunia mengatakan, fashion adalah storytelling. Jadi, saat Anda memilih dan memakai sehelai pakaian, Anda memang ingin bercerita siapa Anda -you are what you wear- karena Anda berbusana (dan bergaya untuk Anda sendiri).
Fashion harusnya memudahkan
Artinya, fashion itu tidak ribet. Jika Anda butuh 30 menit hanya untuk memakai setelan kerja, mungkin kreativitas fahsion dan realita Anda kurang seimbang. Tapi saya bisa mengerti, kok, kalau 30 menit itu hanya untuk memilih-milih baju.
Temukan identitas warna Anda
Untuk sebagian rekan kerja saya, atasan longgar putih identik dengan saya. Padahal itu kebetulan saja -karena alasan fungsional, untuk mencari aman. Putih, hitam, khaki, tapi saya juga suka pink atau biru.
Tonjolkan yang positif
Setiap wanita punya isu masing-masing urusan tubuh -dari bentuknya sampai posturnya. Fashion dapat membantu Anda menonjolkan kelebihan, sehingga kekurangan (pinggul, oh, pinggul) terlupakan sejenak. Menurut desainer Amerika Donna Karan, bagu bisa dijadikan fitur tubuh yang ditonjolkan (Seperti lewat atasan off-the-shoulder), karena tidak pernah menggemuk dan berkeriput.
Bukan soal usia
Dressing you age? Madonna tidak melakukannya, Jennifer Lopez tidak mengindahkannya, dan mereka baik-baik saja. Saya setuju jika fashion tak lagi dikotak-kotakkan oleh usia, tapi lebih pada attitude.
Tak perlu memikirkan tren
Tren fashion sangat menyenangkan untuk diikuti sampai Anda sadar bahwa semua yang on trend tak selalu pantas di tubuh Anda. Saya memilih ikut tren yang menurut saya tetap aman jika dipakai saat hal itu tak lagi begitu tren. Contohnya wide-leg pants.
Terpenting: nyaman
Sekali-sekali, kita mungkin berbusana khusus -dari kebaya, atau strapless dress ketat memeluk tubuh. Namun ingat, busana yang nyaman bisa mengeluarkan hal-hal terbaik dari Anda. Tidak percaya? Coba, deh ...