Mengatasi lupa di zaman modern begini ternyata jurusnya masih sama dengan jurus di zaman ibu saya: pakai c-a-t-a-t-a-n. Tinggal kita sendiri yang menentukan, mau pakai catatan model apa, yang tradisional warisan ibu, atau yang modern sejalan kemajuan teknologi. Inilah beberapa benda yang pernah saya pakai sebagai catatan.
Recycled paper
Jangan terkecoh dengan istilah ini. Recycled paper yang saya maksud adalah ‘kertas bekas pakai’ yang masih punya bagian kosong untuk ditulisi. Mencontoh ibu saya, yang paling sering beliau manfaatkan sebagai kertas catatan belanja adalah lembaran kalender yang sudah lewat bulannya. Krek... krek... krek, tinggal digunting-gunting seukuran yang disuka. Lembaran putih di balik kalender bisa jadi halaman kosong untuk mencatat.
Ibu juga suka memanfaatkan bon bekas. Dulu kalau berbelanja ke toko, ibu selalu memberikan bon yang sudah ditulisi segala macam barang yang akan dibeli, harganya, dan jumlah uang yang dibayarkan. Lembaran bon lumayan besar dibanding dengan kuitansi yang diberikan supermarket zaman sekarang. Dan, kalaupun sekarang kita masih bisa memperolehnya (dari restoran, misalnya), lembaran bekas ini tidak saya sarankan untuk Anda manfaatkan. Pengalaman saya, catatan menu yang saya buat di belakang selembar bon, hilang… dibuang oleh pembantu! “Saya pikir sudah tidak dipakai, habis kertasnya sudah lecek begitu sih, Bu...” kilah Mbak Tum, pembantu saya.