Banyak yang menganggap, agar sukses dan memenangkan kompetisi, kita perlu gesit merebut kesempatan. Dunia ini luas. Hati kita juga luas. Daripada menganggap saingan kita menyerobot sesuatu, anggap saja mereka memberi dorongan pada kita untuk memperluas pikiran dan mengembangkan kreativitas.
Anggukan yang manjur
Menurut pakar body language, hanya sebagian kecil dari komunikasi diungkapkan dengan kata-kata. Kebanyakan justru disampaikan melalui tatap mata dan sikap tubuh. Dalam satu eksperimen, seluruh mahasiswa kelas psikologi sepakat untuk bersikap cuek pada seorang dosen ketika ia memberi kuliah dari sebelah kanan ruangan. Tapi begitu ia pindah ke bagian kiri, para mahasiswa mengangkat kepala dan sesekali mengangguk-angguk. Pada akhirnya, dosen itu memberi kuliah sambil bersandar ke dinding kiri, tanpa menyadari mengapa ia berbuat begitu.
Mengetahui hasil eksperimen ini, direktur sebuah perusahaan menyuruh anak buahnya sesekali mengangguk-angguk saat bertukar pikiran dengan klien. Mengangguk mengekspresikan pemahaman dan persetujuan, dan ini menimbulkan keinginan untuk berdiskusi. Dalam diskusi, klien yang merasa dirinya dipahami, cenderung tidak pelit dalam menyampaikan informasi penting.
Rendah hati
Orang yang ramah biasanya juga rendah hati. Bersikap rendah hati bisa jadi merupakan taktik paling cerdas di dunia bisnis. Begitu Anda memberikan kesempatan pada orang lain untuk menganggap dirinya lebih pandai dari Anda, dia akan terdorong untuk memberi saran dan berbagi pengetahuan. Dia juga akan menganggap Anda pengagumnya, orang yang layak diajak bekerjasama lebih sering lagi.
Ya, daripada Anda berlarut-larut memamerkan kebolehan Anda, ingatlah bahwa silent is golden. Terlalu banyak bicara menyerap energi siapa pun. Sebaliknya, berdiam diri menciptakan suatu 'ruang' yang membuat orang lain terdorong untuk mengisinya. Seringkali mereka akan mengisinya dengan pernak-pernik dan data berharga.
Empati
Kesanggupan memahami perasaan orang lain adalah senjata yang terbaik, termasuk di dunia kerja. Wanita beruntung dalam hal ini, karena biasanya kaum hawa memang lebih mudah berempati. Anda bisa menunjukkan sikap empati dengan kata-kata sederhana tapi manjur, yaitu -sekali lagi- 'terima kasih'. Ketika berpresentasi untuk memenangkan suatu pesanan umpamanya, awalilah presentasi Anda dengan mengucapkan kata-kata bertuah ini. Bukankah calon pelanggan Anda telah lelah mendengarkan sekian banyak presentasi yang digelar sebelum tiba giliran Anda? Nah, ucapkanlah terima kasih karena mereka masih menyisakan waktu dan kesabaran untuk mendengarkan presentasi Anda.
Nah, siapa bilang bersikap ramah bukan suatu strategi sukses?
Anggukan yang manjur
Menurut pakar body language, hanya sebagian kecil dari komunikasi diungkapkan dengan kata-kata. Kebanyakan justru disampaikan melalui tatap mata dan sikap tubuh. Dalam satu eksperimen, seluruh mahasiswa kelas psikologi sepakat untuk bersikap cuek pada seorang dosen ketika ia memberi kuliah dari sebelah kanan ruangan. Tapi begitu ia pindah ke bagian kiri, para mahasiswa mengangkat kepala dan sesekali mengangguk-angguk. Pada akhirnya, dosen itu memberi kuliah sambil bersandar ke dinding kiri, tanpa menyadari mengapa ia berbuat begitu.
Mengetahui hasil eksperimen ini, direktur sebuah perusahaan menyuruh anak buahnya sesekali mengangguk-angguk saat bertukar pikiran dengan klien. Mengangguk mengekspresikan pemahaman dan persetujuan, dan ini menimbulkan keinginan untuk berdiskusi. Dalam diskusi, klien yang merasa dirinya dipahami, cenderung tidak pelit dalam menyampaikan informasi penting.
Rendah hati
Orang yang ramah biasanya juga rendah hati. Bersikap rendah hati bisa jadi merupakan taktik paling cerdas di dunia bisnis. Begitu Anda memberikan kesempatan pada orang lain untuk menganggap dirinya lebih pandai dari Anda, dia akan terdorong untuk memberi saran dan berbagi pengetahuan. Dia juga akan menganggap Anda pengagumnya, orang yang layak diajak bekerjasama lebih sering lagi.
Ya, daripada Anda berlarut-larut memamerkan kebolehan Anda, ingatlah bahwa silent is golden. Terlalu banyak bicara menyerap energi siapa pun. Sebaliknya, berdiam diri menciptakan suatu 'ruang' yang membuat orang lain terdorong untuk mengisinya. Seringkali mereka akan mengisinya dengan pernak-pernik dan data berharga.
Empati
Kesanggupan memahami perasaan orang lain adalah senjata yang terbaik, termasuk di dunia kerja. Wanita beruntung dalam hal ini, karena biasanya kaum hawa memang lebih mudah berempati. Anda bisa menunjukkan sikap empati dengan kata-kata sederhana tapi manjur, yaitu -sekali lagi- 'terima kasih'. Ketika berpresentasi untuk memenangkan suatu pesanan umpamanya, awalilah presentasi Anda dengan mengucapkan kata-kata bertuah ini. Bukankah calon pelanggan Anda telah lelah mendengarkan sekian banyak presentasi yang digelar sebelum tiba giliran Anda? Nah, ucapkanlah terima kasih karena mereka masih menyisakan waktu dan kesabaran untuk mendengarkan presentasi Anda.
Nah, siapa bilang bersikap ramah bukan suatu strategi sukses?