Seperti umumnya orang yang hendak membuka usaha sendiri, pertanyaan yang paling sering muncul pertama kali dan kerap menjadi penghalang adalah: 'bagaimana modalnya?' Ketakutan ini membuat kita menunda-nunda untuk memulai karier kedua. Inilah penjelasan financologist Alviko Ibnugroho (financologist) soal modal untuk memulai karier kedua.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menginventarisasi “modal” atau
kekuatan yang Anda miliki. Misalnya, Anda tidak punya uang banyak, tapi punya keahlian plus jejaring bisnis yang kuat. Daripada harus berisiko meminjam dana di bank untuk memulai usaha, Anda bisa 'menyiasati' kondisi ini dengan melakukan partnership (kemitraan). Caranya, carilah orang yang memiliki dana besar dan punya minat bisnis yang sama sebagai investor usaha Anda.
Cara lain, Anda bisa menjual ide, produk atau keahlian tanpa perlu merogoh kocek yang besar yaitu melalui online. Sekarang ini dengan perkembangan teknologi internet dan maraknya sosial media, membuat bisnis jadi lebih mudah. Terutama dalam hal promosi. Cukup membuat iklan sederhana atau memajang foto-foto produk Anda di akun sosial media, pelanggan pun akan berdatangan dengan sendirinya.
Jika saat ini Anda punya hobi terpendam menulis dan ingin beralih profesi menjadi penulis buku, tidak perlu selalu mengandalkan penerbit. Ada banyak cara bisa dilakukan. Misalnya dengan menerbitkan buku sendiri melalui situs tertentu seperti nulisbuku.com. Atau Anda bisa meniru kisah sukses Raditya Dika. Karena rajin menulis pengalaman lucunya di blog pribadinya, akhirnya penerbit menawarkannya untuk membuat buku dan boom! Laris manis. Sekarang selain terkenal sebagai penulis, Radit juga tampil sebagai stand up comedian dan punya acara tetap di salah satu stasiun teve swasta. Sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa uang bukanlah penghalang atau satu-satunya cara sukses untuk memulai usaha.
(bersambung)
Shinta Kusuma