Setelah memahami 'modal' yang bisa dijual, bukan berarti Anda bisa langsung berhenti kerja dan terjun bebas menggeluti usaha sendiri. Jangan karena sudah merasa stucked di tempat kerja Anda dan sempat sukses melakukan beberapa kali 'usaha sampingan', Anda lalu memutuskan untuk memulai usaha sendiri dengan modal uang pesangon. Akhirnya karena kurang perencanaan, usaha Anda gagal di tengah jalan dan Anda tidak punya cadangan dana untuk menghidupi keluarga.
Banyak orang menggunakan pesangon, dana pensiun atau dana pribadi lainnya sebagai modal usaha. Sebetulnya boleh saja, asalkan Anda sudah memiliki rencana usaha yang sangat matang sehingga tahu dengan pasti kapan akan balik modal. Hanya saja, risikonya terlalu besar. Karena yang perlu disadari, setiap orang yang baru membuka usaha, tidak bisa langsung berharap untung besar. Belum tentu Anda bisa memperoleh pendapatan bulanan sebesar gaji Anda terakhir. Bahkan bisa saja Anda malah tekor mengeluarkan biaya operasional usaha dan kebutuhan rutin rumah tangga. Karena itu, sebaiknya dana pribadi ini dikeluarkan sebagai opsi terakhir untuk membiayai usaha Anda.
Jangan asal utang
Lalu bagaimana kalau ingin mengajukan pinjaman atau Kredit Tanpa Agunan (KTA)
sebagai modal? Memang ada kalanya utang bisa dijadikan sebagai solusi atas masalah
keuangan kita, termasuk menjadi modal usaha, asal dikelola dengan baik. Artinya,
sebelum mengajukan pinjaman ke bank, sebaiknya Anda melunasi utang-utang lainnya,
termasuk utang kartu kredit, agar tidak mengganggu cash flow keuangan
pribadi/keluarga. Lalu pertimbangkan cicilannya per bulan tidak melebihi 30 persen
dari penghasilan bersih Anda.
Ketimbang sebagai modal, sebaiknya pinjaman dari bank digunakan untuk membeli
sesuatu yang bisa menambah aset atau kekayaan Anda, seperti: ruko, tanah, kendaraan.
Pesangon, tabungan, deposito, dan aset pribadi ini akan lebih baik jika ditujukan
sebagai sumber dana cadangan – sewaktu-waktu usaha Anda gulung tikar atau dana
darurat jika tiba-tiba Anda terkena musibah dan membutuhkan uang tunai dalam jumlah
besar.