Setelah melahirkan, Murniyati Herman (35) memutuskan berhenti dari pekerjaannya di perusahaan ekspor impor. Karena punya waktu luang lebih banyak, sambil mengurus buah hatinya, ia pun mulai menyalurkan hobinya membuat cupcake, cookies dan praline. Iseng-iseng ia tawarkan kue hasil buatannya kepada teman-temannya. Tak disangka, pesanan terus bertambah sehingga membuatnya semakin pede untuk memasarkan produknya ke pasar lebih luas dengan membuka toko kue.
Namun, impian tersebut agak sulit diwujudkan karena terbentur modal. “Kenapa tidak memasarkan lewat online?” Ide itu muncul ketika ia melihat maraknya berbagai toko online. Di awal tahun 2009, Murni memberanikan diri mendirikan web store (www.kueimut.com). Dan ia pun kebanjiran pesanan, sampai-sampai kerepotan dan harus mempekerjakan dua karyawan.
Cocok bagi pemula
Dulu banyak orang takut memulai berbisnis karena urusan modal. Kalaupun sudah punya toko, mesti memastikan pelanggan datang membeli dagangan kita. Namun di era digital ini, semua orang bisa mulai berbisnis tanpa modal besar yaitu dengan berbisnis online.
Dengan terus meningkatnya pengguna internet di Indonesia (sekarang mencapai sekitar 50 juta orang), Waizly Darwin, New Wave Marketing Specialist dari MarkPlus Inc., mengungkapkan tren bisnis online akan ikut meningkat secara signifikan. Terbukti kini makin menjamur toko online yang menawarkan beragam produk, mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, makanan, gadget, sampai tas branded seharga ratusan juta.
Dibandingkan toko ‘konvensional’, berjualan lewat online memberikan banyak keuntungan, baik bagi pembeli maupun penjual. Dari sisi pembeli, mereka bisa berbelanja atau memesan barang yang diinginkan tanpa harus datang ke toko. Cukup meng-klik tombol ‘beli’, lalu lakukan pembayaran dengan kartu kredit atau mobile banking dan tinggal menunggu barang diantar ke rumah. Layanan lewat toko online tersebut menjadi solusi praktis terutama bagi mereka yang tak punya banyak waktu untuk berbelanja.
Sementara sebagai penjual atau pemilik toko online, modal utama Anda (selain produk dagangan, tentunya) adalah seperangkat komputer dan modem untuk akses internet. Anda mengeluarkan biaya registrasi web domain dan hosting yang kini semakin murah, yakni berkisar satu juta rupiah per tahun (cek www.rumahweb.com). Anda juga bisa memangkas biaya operasional untuk membeli atau menyewa tempat strategis yang terkadang menyedot dana paling besar.
Khusus jenis produk dengan proses pembuatan yang terbilang cepat, Anda tak perlu menyediakan stok barang berlebihan. Terutama jenis produk dengan kadaluwarsa terbilang cepat, seperti makanan. Sebab untuk men-display barang di toko online bisa diwakili dengan sample produk saja. Dengan begitu Anda akan terhindar dari risiko rugi akibat penumpukan barang. Apalagi toko online seringkali juga menerapkan sistem pre-order, yakni pemesanan dilakukan sehari atau beberapa hari sebelum pengiriman barang.
Namun, impian tersebut agak sulit diwujudkan karena terbentur modal. “Kenapa tidak memasarkan lewat online?” Ide itu muncul ketika ia melihat maraknya berbagai toko online. Di awal tahun 2009, Murni memberanikan diri mendirikan web store (www.kueimut.com). Dan ia pun kebanjiran pesanan, sampai-sampai kerepotan dan harus mempekerjakan dua karyawan.
Cocok bagi pemula
Dulu banyak orang takut memulai berbisnis karena urusan modal. Kalaupun sudah punya toko, mesti memastikan pelanggan datang membeli dagangan kita. Namun di era digital ini, semua orang bisa mulai berbisnis tanpa modal besar yaitu dengan berbisnis online.
Dengan terus meningkatnya pengguna internet di Indonesia (sekarang mencapai sekitar 50 juta orang), Waizly Darwin, New Wave Marketing Specialist dari MarkPlus Inc., mengungkapkan tren bisnis online akan ikut meningkat secara signifikan. Terbukti kini makin menjamur toko online yang menawarkan beragam produk, mulai dari pakaian, peralatan rumah tangga, makanan, gadget, sampai tas branded seharga ratusan juta.
Dibandingkan toko ‘konvensional’, berjualan lewat online memberikan banyak keuntungan, baik bagi pembeli maupun penjual. Dari sisi pembeli, mereka bisa berbelanja atau memesan barang yang diinginkan tanpa harus datang ke toko. Cukup meng-klik tombol ‘beli’, lalu lakukan pembayaran dengan kartu kredit atau mobile banking dan tinggal menunggu barang diantar ke rumah. Layanan lewat toko online tersebut menjadi solusi praktis terutama bagi mereka yang tak punya banyak waktu untuk berbelanja.
Sementara sebagai penjual atau pemilik toko online, modal utama Anda (selain produk dagangan, tentunya) adalah seperangkat komputer dan modem untuk akses internet. Anda mengeluarkan biaya registrasi web domain dan hosting yang kini semakin murah, yakni berkisar satu juta rupiah per tahun (cek www.rumahweb.com). Anda juga bisa memangkas biaya operasional untuk membeli atau menyewa tempat strategis yang terkadang menyedot dana paling besar.
Khusus jenis produk dengan proses pembuatan yang terbilang cepat, Anda tak perlu menyediakan stok barang berlebihan. Terutama jenis produk dengan kadaluwarsa terbilang cepat, seperti makanan. Sebab untuk men-display barang di toko online bisa diwakili dengan sample produk saja. Dengan begitu Anda akan terhindar dari risiko rugi akibat penumpukan barang. Apalagi toko online seringkali juga menerapkan sistem pre-order, yakni pemesanan dilakukan sehari atau beberapa hari sebelum pengiriman barang.