Dulu tak pernah terpikir sedikit pun Dewi Mallarangeng akan menekuni bisnis batik. Kala itu ia masih berstatus orang kantoran. Setelah menikah, ketika bermukim di Amerika Serikat, ia sempat bekerja sebagai senior personal banker, sambil merampungkan studi S2-nya di bidang International Business di Franklin University, Columbus, Ohio.
Kembali ke tanah air, ibu dua putra ini bekerja di sebuah perusahaan investasi sebagai Senior Business Analyst. Butuh waktu 2 tahun baginya untuk mengambil keputusan. Sampai pada 2003, setelah melahirkan putra kedua, Dewi harus memperpanjang masa cuti demi merawat sang putra yang mengalami masalah pada paru-paru. Pada saat itulah istri politikus Rizal Mallarangeng ini mantap memutuskan untuk berhenti bekerja, meski diakuinya perubahan tersebut tidak langsung berjalan mulus. Rutinitasnya berubah drastis, dari yang harus bekerja dari pagi hingga larut malam, menjadi lebih bersifat domestik. Mengurus anak dan suami, mengelola tetek-bengek urusan rumah tangga. Di tahun-tahun awal, Dewi sempat merasa minder dan ‘ditinggalkan’ oleh teman-teman kerjanya.
Sang suami pun sempat meragukan keputusannya. Pasalnya, selama ini Dewi tak pernah ‘menganggur’ di rumah. Untunglah ia lalu berkenalan dengan Dana Iswara (mantan news anchor) yang merupakan istri teman suaminya.
Berikut rahasia Dewi mengembangkan bisnis butiknya: