Banyak keuntungan yang dapat kita peroleh dengan memakai kartu kedit. Tidak perlu repot membawa uang banyak jika ingin membeli sesuatu yang harganya mahal, sangat memudahkan saat bepergian ke luar negeri serta sangat berguna untuk transaksi yang dilakukan secara online seperti membeli tiket pesawat.
Namun di balik segala kemudahan penggunaan kartu kredit, ada sisi gelapnya juga. Jika dulu pencuri harus membobol rumah untuk mengambil uang orang lain secara paksa, kejahatan menggunakan kartu kredit bisa dilaksanakan dengan bermodalkan komputer dan koneksi internet. Walau begitu, Anda tidak perlu takut selama selalu waspada dan bijak.
Perencana Keuangan dari ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, SE, MCom, GCertFP, CFP, QWP, membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kartu kredit:
Apa yang harus diperhatikan dalam menggunakan kartu kredit?
1. Sadar bahwa kondisi keuangan memang mampu untuk melunasi tagihan saat jatuh tempo.
2. Sadar akan perhitungan bunga kartu kredit tersebut untuk tagihan berjalan.
3. Paham berapa bunga kredit yang dibebankan untuk pembelian barang dan tarik tunai.
Jika bertransaksi online, website apa yang dapat dipercaya? Apakah website tersebut harus mencantumkan sebuah tanda?
Sebaiknya bertransaksi di situs yang menggunakan security software seperti VeriSign.
Seberapa penting tiga angka yang tercantum di belakang kartu kredit dalam transaksi online?
Penting sekali. Card Security Code (CSC) yang berjumlah 3 digit di belakang kartu adalah kode yang kerap digunakan untuk memverifikasi pembayaran di mana pihak merchant tidak bisa menggesek kartu tersebut. Ini biasanya berlaku untuk transaksi online. Siapa pun yang bisa menyebutkan 3 kode verifikasi artinya benar-benar memegang fisik kartu tersebut.
Kode SCS tidak disimpan dalam magnetic card dan juga tidak disimpan dalam database kartu kredit yang pernah digunakan di toko tersebut. Jadi, kemungkinan dapat disalahgunakan oleh pihak ketiga menjadi sangat kecil.
Bagaimana bisa terjadi penipuan pencurian identitas kartu kredit?
Apabila kita mendapatkan tagihan yang meragukan -misalnya tidak merasa melakukan transaksi- segeralah menelepon ke bank penerbit kartu kredit dan nyatakan keberatan. Nanti, akan ada proses yang harus dilalui oleh pemegang kartu untuk verifikasi bahwa Anda memang tidak menggunakan kartu tersebut.
Apa bedanya kartu kredit yang menggunakan chip dan yang tidak? Apakah ada perbedaan dalam menggunakannya? Yang mana yang lebih aman?
Penggunaan teknologi chip dapat mengurangi kemungkinan kejahatan di bidang keuangan dan meningkatkan efisiensi. Dengan pengamanan yang berlapis-lapis, penggunaan teknologi chip diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya pemalsuan kartu kredit dan pencurian identitas pada kartu yang kian marak terjadi saat ini sehingga pemegang kartu dapat bertransaksi lebih aman dan nyaman. Sejak 1 Januari 2010, kartu kredit tanpa chip sudah tidak bisa digesek lagi.
Setiap menggunakan kartu kredit, konsumen mendapatkan poin tetapi banyak yang tidak tahu poin itu bisa digunakan untuk apa saja. Info tersebut tercantum di mana? Bagaimana kita bisa menjadi konsumen yang cerdas dalam menggunakan kartu kredit?
Umumnya poin dicantumkan di website bank pemerintah atau juga di katalog bulanan yang dikirimkan kepada nasabah. Poin rewards sebaiknya ditukar dengan voucher belanja di supermarket yang dapat mengurangi anggaran belanja bulanan.
Jika saat berbelanja kartu kredit digesek dua kali, dengan alasan tidak bisa, datanya sudah terambil atau belum?
Tergantung. Jika ragu, kita berhak minta print-out transaksi terakhir dari mesin tersebut ke pihak merchant (toko). Dari situ akan ketahuan apakah kartu kredit kita sudah kena charge atau belum.
Nofi Firman