Tanpa Anda sadari, kebiasaan di rumah sangat mempengaruhi kehidupan keuangan keluarga. Misalnya, jika Anda cuek terhadap pemakaian energi di rumah, maka tagihan listrik akan membengkak. Begitu pula dengan tagihan air, dll. Berikut ini adalah contoh penghematan yang bisa Anda lakukan:
Kurangi biaya pencahayaan
Ganti lampu pijar biasa dengan lampur CFLs (qualified compact fluorescent lights). Terdapat di toko-toko hardware. CFLs memberikan cahaya hangat dan hemat energi hingga 70 persen. Menggunakan lampu outdoor bertenaga surya juga lebih hemat energi. Saat siang hari, buka seluruh jendela sehingga cahaya bisa masuk ke rumah dan Anda bisa mematikan semua lampu.
Potong biaya elektronik
Mungkin Anda terbiasa untuk tidak mencabut charger handphone, kabel DVD, TV, dengan alasan kepraktisan dan menganggap bahwa selama alat-alat itu tidak menyala maka tidak menyedot listrik. Padahal, semua yang tertancap pada stop kontak akan mengalirkan aliran listrik. Untuk menghemat energi, Anda bisa menggunakan stop kontak yang memiliki tombol on/off, sehingga saat bepergian, Anda hanya perlu memencet tombol off dan semua kabel yang tertancap tidak akan mengalirkan aliran listrik. Tentu ini juga menghemat waktu karena Anda tak perlu mencabut lima kabel sekaligus. Kemudian untuk laptop dan komputer, gunakan sleep mode ketika Anda meninggalkannya lebih dari setengah jam untuk menghemat energi. Untuk printer, mesin foto kopi, mesin fax, jika tak digunakan, lebih baik matikan saja.
Ganti barang tua
Ganti kulkas tua dengan kulkas baru. Terbukti, kulkas yang diproduksi di atas tahun 2001 dapat menghemat pengeluaran hingga 60 dollas AS (atau sekitar Rp 600 ribu) per tahun. Untuk mendapatkan dingin yang optimal, jangan biarkan kulkas terlalu penuh dan bersihkan kondensor setiap tahunnya. Selain kulkas, Anda juga bisa berhemat dengan mesin cuci. Ganti mesin top-loading washing dengan front-loader yang hemat energi hingga 50 persen dan bertahan enam tahun lebih lama.
TP
sumber: www.realsimple.com