Inilah jenis-jenis investasi yang tergolong ‘aman’ bagi para calon investor berusia cukup lanjut. Tapi ingat, suksesnya masa pensiun ditentukan oleh bagaimana cara kita mempersiapkannya, bukan berapa besar penghasilan kita saat ini.
1. Emas, investasi tanpa cemas
“Jika memilih investasi dalam bentuk emas, pastikan presentase investasi emas Anda nilainya tidak lebih dari 50 persen dari keseluruhan uang pensiun Anda,” ujar Eko Endarto, financial planner dari Finansia Consulting. Pada awal tahun 2014 kurs rupiah terhadap dolar AS menguat sehingga berimbas pada turunnya harga emas. Harga emas yang mengalami penurunan itu membuat minat para calon investor menurun, namun di sisi lain, ini adalah kesempatan besar bagi Anda sebagai calon investor untuk mulai menyimpan emas sebagai investasi jangka panjang. Sehingga saat harga emas kembali melonjak, Anda bisa melepas emas Anda.
2. Reksadana, murah dan minim risiko
Jenis instrumen investasi ini terkenal karena tingkat keuntungannya relatif tinggi. Tidak hanya mudah dipelajari, reksadana juga sangat fleksibel, khususnya untuk pemodal kecil atau pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana bersifat kolektif. Artinya, selain Anda, ada (beberapa) investor lain yang juga ikut berinvestasi. Pihak yang mengumpulkan dana disebut Manajer Investasi, yang kemudian menyalurkan dana Anda ke berbagai instrumen investasi. Ingin semakin memperkecil risiko? Pilih instrumen investasi obligasi pemerintah atau deposito. Namun, menurut Eko, sebaiknya jumlah investasi reksadana Anda tidak lebih dan tidak kurang dari 30 persen dari keseluruhan dana pensiun yang Anda miliki.
3. Franchaise, berisiko tapi cepat menghasilkan
Investasi melalui sistem bisnis waralaba memang sangat potensial dan menggiurkan, apalagi ada beberapa jenis waralaba yang menjual paket 'stater kit' yang mencakup counter siap pakai, bahan baku, dan sistem yang sudah tertata dengan harga yang sangat murah. Meski terdengar menggiurkan, Eko menyarankan agar calon investor hanya memilih usaha waralaba yang memang sudah terbukti kredibel.
4. Properti
Seperti halnya nilai emas yang terus menanjak, berkaca pada kondisi ekonomi Indonesia, investasi properti masih menjadi pilihan favorit. Hanya saja, dengan kondisi keuangan Anda pasca pensiun yang bertumpu sepenuhnya pada uang pensiun, Anda tidak bisa terlalu agresif dalam menanam uang di ladang ini. “Dua puluh persen dari keseluruhan dana pensiun sudah cukup. Jika nilai ini dirasa terlalu kecil, berinvestasilah pada produk lain seperti emas atau reksadana,” Eko menegaskan.
RG
Foto: TPGNews