Anda sedang mencari-cari produk asuransi jiwa? Tidak sulit. Banyak agen asuransi yang akan dengan senang hati mendatangi Anda. Dan hampir pasti, mereka akan menawarkan unit link.
Salah kaprah
Mengapa unit link lebih populer? Tak lain karena komisi dari penjualan produk ini jauh lebih besar daripada asuransi berjangka (term life), sehingga agen asuransi pun lebih suka menjual unit link. Namun apakah unit link memang tepat sebagai sarana asuransi bagi Anda? Ternyata: belum tentu.
Menurut Aidil Akbar Madjid, RFC MBA, perencana keuangan dan chairman International Association of Registered Financial Consultant (IARFC)-Indonesia, di negara-negara maju, unit link digolongkan sebagai produk investasi, bukan asuransi, meskipun diterbitkan oleh perusahaan asuransi. “Di Indonesia, unit link dianggap sebagai produk asuransi. Ini salah kaprah.”
Yang mengkhawatirkan, kata Aidil, orang yang membeli unit link kadang merasa dia ‘membeli
satu dapat dua’ (proteksi dan investasi). Padahal seringkali kenyataannya, uang pertanggungan
dari asuransi itu lebih kecil dari yang dibutuhkan, alias tidak mencukupi (under-insured).
Investasi yang ditanamkan juga tidak memberikan hasil maksimal, karena dikurangi biaya-biaya
tersembunyi. “Sembilan dari sepuluh nasabah saya yang mengambil unit link, dipastikan mengalami
under-insured,” jelas Aidil.
Setiap orang yang berpenghasilan dan ada orang lain yang menggantungkan hidup kepadanya,
disebut punya ‘nilai ekonomis’. Nilai inilah –yang rupiahnya lumayan besar-- dipakai sebagai
dasar untuk menentukan besarnya pertanggungan asuransi orang itu. Diharapkan, ketika dia
mengalami risiko meninggal, nilai ekonomis ini bisa dinikmati oleh ahli warisnya.
Dalam asuransi berjangka, premi yang Anda bayarkan adalah untuk proteksi saja selama jangka
waktu tertentu, misalnya 5 tahun, sehingga preminya relatif kecil. Sementara, pada unit link,
premi yang Anda bayarkan adalah gabungan antara premi asuransi yang berupa asuransi seumur
hidup (whole life) dengan premi investasi. Dengan asuransi whole life saja preminya besar,
apalagi bila ditambah unsur investasi.