Terinspirasi dari suku Aztec yang mengolah cokelat menjadi penganan lezat sebagai persembahan untuk para dewa, Pipiltin Cocoa menyajikan dessert experimental dengan bahan dasar biji cokelat asli Indonesia terbaik dari Pidie Jaya, Aceh, dan Tabanan, Bali. Berkonsep 'bean to bar', interior resto tiga lantai ini bernapaskan industrial unfinished looks dengan dominasi lantai dan dinding semen dan furnitur bermateri kayu. Sebagai resto dengan konsep 'bean to bar' pertama di Jakarta, tamu yang datang dapat melihat langsung proses pembuatan cokelat di lantai 1, sedangkan untuk dining area ada di lantai 2 dan 3 dengan suasana yang nyaman.
Duet kakak beradik, Irvan Helmi dan Tissa Aunilla, pendiri Pipiltin Cocoa, memang sengaja memberi sentuhan molecular, tren kuliner yang sedang naik daun saat ini, sebagai bentuk apresiasi terhadap cokelat lokal, yang ternyata tak kalah lezat dibanding cokelat impor. Bila berkunjung ke kedai ini, Bitter Choco Tonka wajib dicicipi. Manis dengan sedikit 'cubitan' pahit, plated dessert ini sungguh kaya rasa.
Earth, salah satu masterpiece karya executive chef Pipiltin, Dedy Sutan, mengambil konsep bumi dan atmosfer sebagai komponen pelengkap. Tak hanya lezat, penampilannya juga sungguh cantik, sehingga terasa sayang untuk dimakan!
Pink and dangerous. Julukan ini tepat untuk churros yang juga disajikan di kedai ini. Siapa sangka warna pink centil dari churros sungguh-sungguh puree buah stroberi segar. Churros disajikan dalam porsi yang cukup besar, cukup romantis untuk dimakan berdua bersama pasangan tersayang.
Pipiltin Cocoa
Jln. Barito II no. 5 Jakarta Selatan
Telp: (021) 72800011
Jam buka:
Senin-Kamis pukul 10.00-22.00
Jumat-Minggu pukul 10.00-23.00
Duet kakak beradik, Irvan Helmi dan Tissa Aunilla, pendiri Pipiltin Cocoa, memang sengaja memberi sentuhan molecular, tren kuliner yang sedang naik daun saat ini, sebagai bentuk apresiasi terhadap cokelat lokal, yang ternyata tak kalah lezat dibanding cokelat impor. Bila berkunjung ke kedai ini, Bitter Choco Tonka wajib dicicipi. Manis dengan sedikit 'cubitan' pahit, plated dessert ini sungguh kaya rasa.
Earth, salah satu masterpiece karya executive chef Pipiltin, Dedy Sutan, mengambil konsep bumi dan atmosfer sebagai komponen pelengkap. Tak hanya lezat, penampilannya juga sungguh cantik, sehingga terasa sayang untuk dimakan!
Pink and dangerous. Julukan ini tepat untuk churros yang juga disajikan di kedai ini. Siapa sangka warna pink centil dari churros sungguh-sungguh puree buah stroberi segar. Churros disajikan dalam porsi yang cukup besar, cukup romantis untuk dimakan berdua bersama pasangan tersayang.
Pipiltin Cocoa
Jln. Barito II no. 5 Jakarta Selatan
Telp: (021) 72800011
Jam buka:
Senin-Kamis pukul 10.00-22.00
Jumat-Minggu pukul 10.00-23.00
Ruth Evelyna