Apa jadinya bila hasil masakan si mbak dari resep keluarga digabungkan dengan kebebasan kreasi? Hasilnya bisa Anda lihat di Nanny’s Pavillion-Bathroom. “Nanny’s Pavillion memang restaurant series. Di Pacific Place temanya adalah kamar mandi,” tutur Christy Kusumaatmaja, General Manager Nanny’s Pavillion. Restoran yang menunya terinsipirasi dari resep keluarga sang empunya yang diolah para nanny di paviliun ini bergaya kamar mandi vintage.
Deretan shower besar lengkap dengan sabun, sampo, dan busa penggosok punggung digantung di dinding kamar mandi berwarna putih. Tepat di bawah shower, saya menikmati Peach cheese roll pancake. Saya dan tamu lain yang sibuk bersendau gurau dengan keluarga mereka dipisahkan oleh tirai mandi di bagian shower room ini. Sambil menikmati pancake gulung yang berisi keju leleh dengan taburan buah peach ini saya mengamati beberapa tamu yang menyantap makan siang mereka di meja rias kayu dengan cermin besar. “Kami sengaja mengadaptasi gaya kamar mandi dan kamar rias masyarakat Prancis kuno,” Christy menjelaskan.
Selain shower room dan kamar rias, ada satu ruangan yang tampak selalu ramai yaitu closet room. Di sini Anda dapat duduk dengan santai di antara bath-up dan toilet duduk berwarna hijau dialasi bantalan abu-abu. Sebuah tirai raksasa bermotif floral biru membingkai ruangan ini di pintu masuknya.
Uniknya lagi, resto ini menggunakan talenan kayu sebagai alas piringnya. Talenan handmade ini berpadu dengan warna putih meja kayu. Sambil menyeruput Manggo Lemonade yang terasa segar setelah menyantap manisnya pancake, saya asyik memperhatikan para pelayan wanita berseragam ala Nanny berseliweran dengan warna busana yang mencolok. Pelayan pria-nya pun tak kalah unik dengan seragam ala Alain Delon, berkemeja putih dan celana hitam dengan pull over ditambah topi pet.
Sekalipun duduk di bawah shower, nyatanya saya betah berlama-lama di resto ini. Beberapa pengunjung tampak asyik menyantap hidangannya bersama keluarga mereka diikuti derai tawa. Benar-benar seperti sedang menyantap makan malam di rumah.
Deretan shower besar lengkap dengan sabun, sampo, dan busa penggosok punggung digantung di dinding kamar mandi berwarna putih. Tepat di bawah shower, saya menikmati Peach cheese roll pancake. Saya dan tamu lain yang sibuk bersendau gurau dengan keluarga mereka dipisahkan oleh tirai mandi di bagian shower room ini. Sambil menikmati pancake gulung yang berisi keju leleh dengan taburan buah peach ini saya mengamati beberapa tamu yang menyantap makan siang mereka di meja rias kayu dengan cermin besar. “Kami sengaja mengadaptasi gaya kamar mandi dan kamar rias masyarakat Prancis kuno,” Christy menjelaskan.
Selain shower room dan kamar rias, ada satu ruangan yang tampak selalu ramai yaitu closet room. Di sini Anda dapat duduk dengan santai di antara bath-up dan toilet duduk berwarna hijau dialasi bantalan abu-abu. Sebuah tirai raksasa bermotif floral biru membingkai ruangan ini di pintu masuknya.
Uniknya lagi, resto ini menggunakan talenan kayu sebagai alas piringnya. Talenan handmade ini berpadu dengan warna putih meja kayu. Sambil menyeruput Manggo Lemonade yang terasa segar setelah menyantap manisnya pancake, saya asyik memperhatikan para pelayan wanita berseragam ala Nanny berseliweran dengan warna busana yang mencolok. Pelayan pria-nya pun tak kalah unik dengan seragam ala Alain Delon, berkemeja putih dan celana hitam dengan pull over ditambah topi pet.
Sekalipun duduk di bawah shower, nyatanya saya betah berlama-lama di resto ini. Beberapa pengunjung tampak asyik menyantap hidangannya bersama keluarga mereka diikuti derai tawa. Benar-benar seperti sedang menyantap makan malam di rumah.
Nanny’s Pavillion- Bathroom
Pacific Place
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Lantai 4, No. 50-51, Jakarta
Telp : 021-514022726 / 51402716
Buka : pukul 10.00 – 22.00 (Senin-Minggu)
Harga : Makanan : Rp 17.000 – Rp 110.000
Minuman : Rp 9.000 – Rp 40.000
Monika Erika
Intip artikel lainnya tentang pengalaman kulinari unik: Nikmatnya Makan di Kasur