Suatu kenangan masa lalu, ketika saya terpana menyaksikan pepohonan yang berubah warna jadi merah-kuning-oranye, dan melangkah ringan di atas daun-daun kering yang gemerisik, membuat saya ingin mengalaminya sekali lagi.
Awal Mei 2012 lalu terbanglah saya dan suami menuju Sydney. Tujuan kami Blacktown, kota kecil 34 kilometer sebelah barat Sydney, tempat ipar saya beserta keluarganya tinggal. Mereka sudah menjadi penduduk Australia. Dari mobil yang menjemput kami di Bandara Sydney, mata saya celingak-celinguk mencari tanda-tanda musim. Ada sih, di sana-sini pohon yang berwarna beda, tapi tidak seseru harapan saya. Malah sejuknya udara membuat saya memperketat jaket.
Pertemuan kembali dengan sanak famili yang pernah serumah di rumah mertua, bercerita ngalor-ngidul, bernostalgia lewat foto-foto jadul koleksi mereka yang tertinggal di Jakarta dan saya bawakan, terasa begitu mengasyikkan sehingga saya kami nyaris lupa waktu. Dan ketika saya berkomentar tentang warna pepohonan yang tidak terlalu berubah, keponakan saya berkata, “Musim gugur di Australia memang seperti ini. Pohon-pohon di sini tidak serupa yang tumbuh di Eropa atau Amerika. Tapi coba kita lihat, mungkin ada di Mount Tomah.” Mendengar jawaban itu, saya jadi deg-degan, antara menyesal tapi masih menyimpan harap.
Awal Mei 2012 lalu terbanglah saya dan suami menuju Sydney. Tujuan kami Blacktown, kota kecil 34 kilometer sebelah barat Sydney, tempat ipar saya beserta keluarganya tinggal. Mereka sudah menjadi penduduk Australia. Dari mobil yang menjemput kami di Bandara Sydney, mata saya celingak-celinguk mencari tanda-tanda musim. Ada sih, di sana-sini pohon yang berwarna beda, tapi tidak seseru harapan saya. Malah sejuknya udara membuat saya memperketat jaket.
Pertemuan kembali dengan sanak famili yang pernah serumah di rumah mertua, bercerita ngalor-ngidul, bernostalgia lewat foto-foto jadul koleksi mereka yang tertinggal di Jakarta dan saya bawakan, terasa begitu mengasyikkan sehingga saya kami nyaris lupa waktu. Dan ketika saya berkomentar tentang warna pepohonan yang tidak terlalu berubah, keponakan saya berkata, “Musim gugur di Australia memang seperti ini. Pohon-pohon di sini tidak serupa yang tumbuh di Eropa atau Amerika. Tapi coba kita lihat, mungkin ada di Mount Tomah.” Mendengar jawaban itu, saya jadi deg-degan, antara menyesal tapi masih menyimpan harap.