Kepulauan Derawan terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Sedikitnya ada empat pulau (dari 31 pulau) yang terkenal di kepulauan ini, yakni Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Sangalaki, dan Pulau Kakaban. Kepulauan Derawan sendiri memiliki tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Pulau Derawan, Kecamatan Maratua, dan Kecamatan Bidul-Biduk.
Dengan menumpang speed boat besar dari Pelabuhan Tangkayu, Tarakan, saya pun berangkat menuju Kepulauan Derawan. Memasuki perariran laut Sulawesi, baling-baling di buritan kapal berputar kencang, menciptakan gelombang dna buih-buih putih. Angin menderu dari depan, menerpa siapa pun di belakang. Menerbangkan rambut dan kerudung di kepala. Cuaca panas membuat badan saya berkeirngat, tetapi hal itu tidak mengerdilkan semangat. Saya memang suka mengarungi lautan.
Setelah sekitar 5 jam berlayar, diempas ombak dan diterpa terik sinar matahari, akhirnya tiba juga saya di Pulau maratua, tepatnya di Maratua Paradise, kawasan resor tempat kami akan menginap hari itu. Di salah satu titik di perairan sekitar Pulau Maratua dikenal dnegan penyu-penyu raksasa yang dilindungi. Dari tempat saya menginap perlu 30 menit dengan speed boat untuk mencapainya.
Baru saja nyemplung ke laut, saya langsung disambut pemandangan dasar laut yang luar biasa. Aneka terumbu karang dan ikan warna-warni langsung tersaji di depan mata dengan permainya. Tak sanggup saya merangkai kata-kata untuk melukiskan keindahannya. Tak lama kemudian seekor penyu sebesar televisi 32 inci berenang santai di dekat saya, lalu pergi menghindar ketika saya kejar. Tapi kelihatan sekali kalau penyu itu cuma malu-malu kucing. Buktinya, pemandu kami berhasil 'menggiring' penyu itu dan membawanya kepada saya, sekadar untuk dipegang dan dilihat dari jarak dekat, lalu dilepaskan ke habitatnya. Ingin rasanya saya memeluk erat penyu yang tampangnya 'unyu-unyu' itu, sayangnya rasa gentar mendadak menguasai diri saya. Saya takut digigit!
Perairan di sekitar Pulau Maratua memang dikenal dengan predikat 'surga para penyelam'. Pulau ini tercatat memiliki 22 titik penyelaman utama, di antaranya Turtle Bay, Big Fish Country, Leo Point, Gorgonzola, Fantasi Wall, Fusilier Aley, Pandoga Point, dan Light House. Terdapat juga berbagai macam hewan laut endemik, seperti kepiting kenari, pari manta, dan ubur-ubur terbalik. Tapi tentu tak cukup sehari untuk melihat itu semua. Sekali ini cukuplah penyu yang berhasil saya dekati.
Setelah puas ber-snorkeling, kami kembali ke penginapan. Setelah mandi dan berganti pakaian, kami duduk-duduk di teras untuk menyaksikan detik-detik matahari terbenam yang memukau.
Dengan menumpang speed boat besar dari Pelabuhan Tangkayu, Tarakan, saya pun berangkat menuju Kepulauan Derawan. Memasuki perariran laut Sulawesi, baling-baling di buritan kapal berputar kencang, menciptakan gelombang dna buih-buih putih. Angin menderu dari depan, menerpa siapa pun di belakang. Menerbangkan rambut dan kerudung di kepala. Cuaca panas membuat badan saya berkeirngat, tetapi hal itu tidak mengerdilkan semangat. Saya memang suka mengarungi lautan.
Setelah sekitar 5 jam berlayar, diempas ombak dan diterpa terik sinar matahari, akhirnya tiba juga saya di Pulau maratua, tepatnya di Maratua Paradise, kawasan resor tempat kami akan menginap hari itu. Di salah satu titik di perairan sekitar Pulau Maratua dikenal dnegan penyu-penyu raksasa yang dilindungi. Dari tempat saya menginap perlu 30 menit dengan speed boat untuk mencapainya.
Baru saja nyemplung ke laut, saya langsung disambut pemandangan dasar laut yang luar biasa. Aneka terumbu karang dan ikan warna-warni langsung tersaji di depan mata dengan permainya. Tak sanggup saya merangkai kata-kata untuk melukiskan keindahannya. Tak lama kemudian seekor penyu sebesar televisi 32 inci berenang santai di dekat saya, lalu pergi menghindar ketika saya kejar. Tapi kelihatan sekali kalau penyu itu cuma malu-malu kucing. Buktinya, pemandu kami berhasil 'menggiring' penyu itu dan membawanya kepada saya, sekadar untuk dipegang dan dilihat dari jarak dekat, lalu dilepaskan ke habitatnya. Ingin rasanya saya memeluk erat penyu yang tampangnya 'unyu-unyu' itu, sayangnya rasa gentar mendadak menguasai diri saya. Saya takut digigit!
Perairan di sekitar Pulau Maratua memang dikenal dengan predikat 'surga para penyelam'. Pulau ini tercatat memiliki 22 titik penyelaman utama, di antaranya Turtle Bay, Big Fish Country, Leo Point, Gorgonzola, Fantasi Wall, Fusilier Aley, Pandoga Point, dan Light House. Terdapat juga berbagai macam hewan laut endemik, seperti kepiting kenari, pari manta, dan ubur-ubur terbalik. Tapi tentu tak cukup sehari untuk melihat itu semua. Sekali ini cukuplah penyu yang berhasil saya dekati.
Setelah puas ber-snorkeling, kami kembali ke penginapan. Setelah mandi dan berganti pakaian, kami duduk-duduk di teras untuk menyaksikan detik-detik matahari terbenam yang memukau.
Teks & foto: Katerina