Di hari kedua, saya berencana mengunjungi Pulau Menjangan Kecil dan Menjangan Besar.
Kegiataan saya sebenarnya sih, masih itu-itu saja: bermain-main di pantai, berkeliling pulau, berfoto, dan snorkeling.
Yang istimewa adalah Pulau Menjangan Besar, yang merupakan tempat penangkaran hiu. Jujur saja, setelah menonton Jaws dan Deep Blue Sea, saya jadi agak takut dengan laut lepas. Masih jelas dalam bayangan saya hiu sebesar kapal nelayan memangsa manusia. Gigi-giginya yang tajam menancap di kaki orang-orang yang sedang berenang. Ngilu rasanya membayangkan hal tersebut.
Tetapi ketakutan saya terbukti berlebihan, karena di sini hiunya tidak sebesar itu. Mungkin ukurannya hanya sebesar guling untuk bayi. Mereka juga cenderung menjauh saat ada manusia yang masuk ke kolamnya.
Saya bertekad memberanikan diri dan terjun ke kolam itu. Snorkel sudah melingkar di dahi siap untuk diturunkan ke mata. Dua anak tangga berhasil saya lalui, satu lagi, dan tahu-tahu saya sudah ada di kolam yang sama dengan hiu-hiu itu!
Ketika kaki saya menyentuh air, seekor hiu berenang di depan saya. Celakanya, pada saat itu adegan dalam film Jaws kembali muncul. Saya pun panik. That’s it, one thing I know for sure, me and sharks, we don’t match.
Ini adalah akhir petualangan saya ke Karimunjawa. Berbekal pengalaman yang mengasyikkan dan puluhan teman baru, saya kembali ke Jakarta dengan senang. Tapi ada satu yang saya sesalkan: saya kembali harus naik kapal dan menyeberang laut
menuju Pulau Jawa. Aduh…
Kegiataan saya sebenarnya sih, masih itu-itu saja: bermain-main di pantai, berkeliling pulau, berfoto, dan snorkeling.
Yang istimewa adalah Pulau Menjangan Besar, yang merupakan tempat penangkaran hiu. Jujur saja, setelah menonton Jaws dan Deep Blue Sea, saya jadi agak takut dengan laut lepas. Masih jelas dalam bayangan saya hiu sebesar kapal nelayan memangsa manusia. Gigi-giginya yang tajam menancap di kaki orang-orang yang sedang berenang. Ngilu rasanya membayangkan hal tersebut.
Tetapi ketakutan saya terbukti berlebihan, karena di sini hiunya tidak sebesar itu. Mungkin ukurannya hanya sebesar guling untuk bayi. Mereka juga cenderung menjauh saat ada manusia yang masuk ke kolamnya.
Saya bertekad memberanikan diri dan terjun ke kolam itu. Snorkel sudah melingkar di dahi siap untuk diturunkan ke mata. Dua anak tangga berhasil saya lalui, satu lagi, dan tahu-tahu saya sudah ada di kolam yang sama dengan hiu-hiu itu!
Ketika kaki saya menyentuh air, seekor hiu berenang di depan saya. Celakanya, pada saat itu adegan dalam film Jaws kembali muncul. Saya pun panik. That’s it, one thing I know for sure, me and sharks, we don’t match.
Ini adalah akhir petualangan saya ke Karimunjawa. Berbekal pengalaman yang mengasyikkan dan puluhan teman baru, saya kembali ke Jakarta dengan senang. Tapi ada satu yang saya sesalkan: saya kembali harus naik kapal dan menyeberang laut
menuju Pulau Jawa. Aduh…
(Tamat)
Nofi Firman