Cara berlibur bukan sekadar berkunjung ke tempat-tempat baru atau terkenal. Membuka wawasan, memperluas pertemanan, dan mempererat relasi dengan orang-orang tersayang justru menjadi tujuan utama yang dikejar. Kalau kurang tertarik mengikuti paket wisata standar yang ditawarkan biro-biro wisata konvensional karena dianggap kurang sesuai dengan minat pribadi, Anda bisa coba bergabung ke komunitas jalan-jalan.
Seperti yang dialami Triana, 37, yang memutuskan untuk bepergian bersama Komunitas Jalan Bebas ke Sawarna, Banten. "Awalnya, karena ada email berantai yang masuk inbox saya. Setelah saya baca-baca, sepertinya bakal akan seru, nih. Akhirnya saya hubungi mereka, cari tahu ini-itu," katanya. Awalnya, ia berniat mengajak beberapa sahabatnya ikut, tapi karena jadwal tak cocok, ia pun nekad pergi sendirian dan bergabung dalam rombongan yang para pesertanya tak satu pun ia kenal.
Untunglah di acara 'kopi darat' sebelum hari keberangkatan, ia bertemu dengan para calon peserta tur lainnya. Bewok, Dungkray, dan Japra yang merupakan pendiri komunitas ini hadir di sana. "Di email nama mereka tampak tak meyakinkan, tapi ketika bertemu langsung, eh, ternyata mereka sehari-hari adalah akuntan profesional. Nama mereka (di dunia maya) saja yang sangar," kenang Triana, tertawa.
Sebenarnya, paket wisata yang ditawarkan komunitas ini mirip dengan paket reguler di berbagai agen wisata. Misalnya, tetap ada slot waktu untuk kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan. Hanya, di acara komunitas seperti ini suasananya lebih santai karena semua peserta punya minat yang sama. "Apalagi kalau kita mengikuti acara-acara lepas mereka di luar tur resmi. Rasanya seperti bepergian bersama teman-teman dekat saja, penuh tawa dan canda.
Kami bagi-bagi tugas, siapa yang mengurus rute dan siapa yang mengkoordinasi dana. Pokoknya, berwisata bareng komunitas seperti ini pasti akan memperluas kekaring sosial Anda. Paling tidak, bisa mendapatkan teman-teman baru satu minat.
Mardyana Ulva
Foto: dok. pribadi