Matahari musim panas di pertengahan Agustus itu menganuegarahkan langit biru yang jernih. Di tengah kecerahan itulah saya tiba di Stasiun Waterloo, tepat di pusat kota Edinburgh, ibu kota Skotlandia. Hiruk-pikuk Princess Street menyambut seklaigus mengejutkan saya.
Bayangan tentang Skotlandia sebagai negeri para highlander membuat saya berangan tentang sebuah kota tua yang sunyi dan berkabut dengan bangunan-bangunan kastil yang teguh menyimpan sejarah. Saya lupa bahwa summer adalah satu-satunya musim yang dengan murah hati melimpahkan cahaya matahari ke seantero Eropa, sehingga tak bakal disia-siakan oleh turis maupun penduduk setempat untuk menikmati kota.
Dikenal dengan kota seribu kastil, tentu tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Edinburgh tanpa bertamu ke salah satu kastilnya. Yang paling terkenal adalah Edinburgh Castle yang berdiri kokoh di puncak sebuah bukit karang, sehingga kastil ini mendapat julukan lain yaitu The Castle Rock.
Ini adalah kastil milik keluarga kerajaan Skotlandia yang didirikan pada zaman penjajahan Raja David I pada abad ke-12, dan terus menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan sampai tahun 1603. Kerajaan Skotlandia menandatangani pakta Union if The Crowns dan bersatu dengan kerajaan-kerajaan lain di Inggris Raya.
Sejak abad ke-15 sampai 17, kastil ini sempat menjadi barak militer, sebelum akhirnya dijadikan bangunan cagar budaya. Karena letaknya tak jauh dari hotel tempat saya menginap, saya cukup berjalan kaki ke sana. Dari pelataran kastil, saya bisa menyaksikan hamparan empat penjuru kota Edinburgh dari ketinggian, juga laut di kejauhan. Menyusuri lorong-lorong dan menara-menaranya yang kokoh, saya seolah dilemparkan kembali ke abad pertengahan.
Bayangan tentang Skotlandia sebagai negeri para highlander membuat saya berangan tentang sebuah kota tua yang sunyi dan berkabut dengan bangunan-bangunan kastil yang teguh menyimpan sejarah. Saya lupa bahwa summer adalah satu-satunya musim yang dengan murah hati melimpahkan cahaya matahari ke seantero Eropa, sehingga tak bakal disia-siakan oleh turis maupun penduduk setempat untuk menikmati kota.
Dikenal dengan kota seribu kastil, tentu tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Edinburgh tanpa bertamu ke salah satu kastilnya. Yang paling terkenal adalah Edinburgh Castle yang berdiri kokoh di puncak sebuah bukit karang, sehingga kastil ini mendapat julukan lain yaitu The Castle Rock.
Ini adalah kastil milik keluarga kerajaan Skotlandia yang didirikan pada zaman penjajahan Raja David I pada abad ke-12, dan terus menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan sampai tahun 1603. Kerajaan Skotlandia menandatangani pakta Union if The Crowns dan bersatu dengan kerajaan-kerajaan lain di Inggris Raya.
Sejak abad ke-15 sampai 17, kastil ini sempat menjadi barak militer, sebelum akhirnya dijadikan bangunan cagar budaya. Karena letaknya tak jauh dari hotel tempat saya menginap, saya cukup berjalan kaki ke sana. Dari pelataran kastil, saya bisa menyaksikan hamparan empat penjuru kota Edinburgh dari ketinggian, juga laut di kejauhan. Menyusuri lorong-lorong dan menara-menaranya yang kokoh, saya seolah dilemparkan kembali ke abad pertengahan.
Sanie B. Kuncoro
Foto: SBK, TS