Long weekend yang di depan mata atau di waktu mendatang adalah saat tepat untuk mencuri waktu liburan dengan keluarga atau bulan madu kedua.
Senang? Bisa jadi. Namun bila Anda tidak cermat mengatur keuangan, justru Anda yang bisa terjepit.
Pasalnya, liburan-liburan yang memperpanjang akhir pekan maupun yang membuat hari kejepit membuat Anda harus mengeluarkan bujet lebih. Apalagi kalau Anda sudah memiliki putra putri yang beranjak remaja; pasti bebannya menjadi semakin berat.
Metode mengatur keuangan agar tidak jebol saat banyak libur sesungguhnya sangat simpel.
1. Pengendalian diri
Siapa, sih, yang tidak ingin berlibur? Tetapi, kalau Anda tidak pintar-pintar mengendalikan diri, termasuk mengendalikan keinginan berlibur keluarga, maka Anda bakal kesulitan mempertahankan arus kas positif.
Lebih-lebih jika Anda memutuskan untuk berlibur menggunakan kartu kredit secara impulsif. Saat liburan telah usai, tiba giliran untuk melunasi utang-utang kartu kredit yang bunganya sama sekali tidak kecil.
Namun ada catatan kecil yang membuat Anda masih boleh menggunakan kartu kredit untuk berlibur: Bila Anda benar-benar memiliki anggaran berlibur, dan menggunakan kartu kredit hanya untuk memperkecil risiko membawa uang tunai.
Lunasi segera setelah usai liburan, terutama bila belum masuk tanggal pencetakan tagihan di bulan berjalan, agar Anda tidak dikenakan bunga.
2. Melakukan antisipasi
Bagilah kalender menjadi dua semester atau empat catur wulan, tergantung kebutuhan, lalu alokasikan sejumlah dana hanya pada liburan yang benar-benar panjang. Buatlah liburan panjang itu menjadi liburan yang bermakna bagi Anda dan keluarga, namun dengan tetap memantau bujet selama liburan.
Abaikan liburan-liburan pemanjang akhir pekan atau hari kejepit yang menurut Anda tidak cukup layak untuk menghamburkan uang. Ambil patokan-patokan simpel, seperti waktu yang dipilih dekat dengan hari ulang tahun perkawinan, atau ulang tahun anak Anda, menemui orang tua di kampung halaman, dan sebagainya.
Yang harus diingat, bakal banyak orang yang akan memanfaatkan waktu liburan pemanjang akhir pekan maupun hari kejepit. Jadi tarif penginapan dan transportasi umumnya bakal naik dan sulit didapat.
3. Berpikir lebih kreatif dengan berlibur bukan saat banyak liburan
Alternatif lain adalah justru mengambil langkah kebalikan dari yang banyak diambil orang: Ambil cuti yang tidak dekat dengan hari-hari libur pada kalender. Misalnya saja di Agustus sampai November.
Saat-saat itulah Anda bisa mereguk keuntungan dari berlibur karena tarif penginapan sedang murah-murahnya, jalanan tidak seberapa padat, dan tiket untuk transportasi masih mudah didapatkan.