Dalam banyak literatur, hiperaktif memang lebih banyak terjadi pada anak-anak. Angkanya 10,2%, sedangkan pada orang dewasa ditemukan ‘hanya’ 4%, menurut Centers for Disease Control and Prevention, USA.
Selama ini kita yakin, ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) atau orang sering menyebutnya hiperaktif, adalah ‘penyakit’ anak-anak. Padahal jumlah orang dewasa dengan ADHD lebih banyak ketimbang orang dewasa dengan OCD (Obsessive Compulsive Disorder) dan skidzofrenia, seperti ditulis Ralph Rayback, MD, dalam artikelnya di Psychology Today.
Tahun 1986, Northern Finland Birth Cohort, Finlandia, melakukan riset terhadap 49 orang dewasa (2-24 tahun) yang didiagnosis ADHD pada usia 16 tahun. Mereka menjalani scan otak. Hasilnya, mereka yang menyandang hiperaktif mengalami pengurangan pada area abu-abu di otak yang berfungsi kognitif, termasuk mengingat. Artinya, orang dewasa hiperaktif memiliki aktivitas otak yang berbeda dari yang tidak hiperaktif. Ini lima tanda seseorang menyandang hiperaktif:
Sering gelisah
Orang dewasa hiperaktif sering gelisah dan tegang, sementara anak hiperaktif sangat energik.
Gagal menjalin relasi, meski pada awalnya menggebu-gebu
Dalam waktu singkat, perasaan menggebu lenyap. Orang dewasa ADHD mengalami kesulitan menghadapi masa transisi. Ketika relasi mulai stabil, konflik akan muncul.
Senang memicu adrenalin
Mereka berani ambil risiko seperti ngebut, berjudi, dan selingkuh. Untuk menyalurkan kesenangan yang tidak membahayakan karier dan keluarga, orang dewasa hiperaktif akan memilih bungee jumping, parasailing, dan kegiatan petualangan lain yang berisiko.
Hilang fokus
Saat sedang bicara di telepon, orang dewasa hiperaktif memikirkan hal lain sehingga kehilangan fokus dan tidak dapat melanjutkan pembicaraan. Atau, misalnya sedang dalam sebuah rapat, pikirannya melompat-lompat. Ia telah mengambil keputusan tapi lupa, dan di lain waktu ia mengambil keputusan yang berbeda untuk masalah yang sama.
Impulsif, bertindak karena dorongan hati,.
Bicara tanpa memikirkan konsekuensi merupakan salah satu tanda ADHD. Akibatnya, sering timbul masalah dalam keluarga atau lingkungan. Misalnya, berhenti bekerja tiba-tiba, pergi lama tanpa pamit dan kabar.
[Baca ini juga agar jiwa lebih sehat]