Industri busana pria di Tanah Air melejit secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dinamika fashion untuk pria yang kini beragam dari pakaian formal hingga active wear dan beragam aksesori trendi melahirkan banyak pemain baru sebagai desainer. Belum lagi berkembangnya media sosial yang kreatif melakukan penetrasi kepada publik tentang tren dan eksperimen gaya pria.
Tren busana pria yang mulai mengimbangi kecepatan tren busana wanita ikut mengantisipasi banyaknya label menciptakan koleksi uniseks.
Memahami berkembangnya industri busana pria ini, sejak tahun lalu Jakarta Fashion Week menggelar kompetisi Lomba Perancang Mode Menswear (LPM Menswear). Wadah ini mengajak para insan kreatif untuk berkarya menciptakan gaya pria terbaru, mengisi ceruk pasar yang semakin membesar.
Di tahun 2018, LPM Menswear mengusung tema Reflection of Culture. Para peserta diharapkan menciptakan koleksi busana pria yang menggunakan elemen kekayaan budaya sebagai garis rancang utama. LPM Menswear menantang desainer untuk melakukan translasi budaya menjadi kreasi mode dengan cara baru dan inovatif.
Penilaian akan didasarkan pada kreativitas, teknik, daya pakai, daya jual, dan penampilan busana saat diperagakan, baik di display maupundi runway.
Karya 10 finalis nantinya dipresentasikan dalam penilaian terbuka di atas panggung Jakarta Fashion Week. Selain mendapat sorotan yang signifikan selama proses penjurian dan final, pemenang berhak mendapatkan bea siswa short course bergengsi dari Istituto Marangoni di Firenze, Italia.
Formulir dapat diperoleh di majalah Femina, Dewi, dan The Folio, atau diunduh dari situs resmi Jakarta Fashion Week, www.jakartafashionweek.co.id. Pendaftaran lomba ditutup pada tanggal 20 Agustus 2018.
Desain: Monik