Selama berpuluh-puluh tahun, wanita yang menginjak usia 20 tahun atau sudah aktif secara seksual disarankan untuk melakukan tes Pap Smear rutin setahun sekali.
Tes ini mencegah berkembangnya sel yang bersifat kanker dan dapat mengakibatkan kanker serviks, jika memang ada.
Pada tahun 2013, seiring majunya teknologi di dunia kesehatan, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengubah rekomendasi mereka dalam melakukan tes Pap smear.
Karena para ahli kini mengetahui bahwa kanker serviks perlu lima hingga 10 tahun untuk berkembang, melakukan tes setiap beberapa tahun juga bisa.
Lalu, frekuensi yang tepat untuk memeriksakan diri berapa saja?
1. Setahun sekali untuk pemeriksaan rutin ke ginekolog
Lakukan pemeriksaan menyeluruh bersama ginekolog Anda, termasuk pemeriksaan ke area tulang panggul dan payudara.
2. Periksa Pap smear sesuai usia Anda
Wanita usia 20-29 seharusnya periksa Pap smear setiap tiga tahun, usia 30-65 periksa Pap smear dan tes HPV setiap lima tahun, atau lakukan Pap smear saja setiap tiga tahun.
3. Jika ganti dokter, langsung periksa kembali
Jika Anda berganti dokter atau ginekolog, dan Anda tidak ingat kapan terakhir melakukan Pap smear, lakukan kembali bersama dokter baru.
Dan Anda juga perlu lebih sering melakukan Pap smear jika Anda memiliki riwayat kanker serviks atau sistem imun yang lemah.