Faktor M yang mencemaskan wanita usia matang adalah menopause. Saat menopause terjadi, sel telur Anda berhenti memproduksi estrogen, hormon yang mengendalikan siklus reproduksi. Artinya, Anda tak lagi mengalami menstruasi, sehingga tak bisa hamil lagi. Menurut National Institute on Aging, usia rata-rata menopause di AS adalah 51. Sementara di Indonesia, umumnya antara 45-65 tahun.
Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya menopause dini. Namun yang tak bisa dihindari alias berisiko tinggi adalah efek samping kemoterapi untuk pengobatan kanker, dan diangkatnya rahim atau indung telur. Bisa juga karena faktor genetik, gaya hidup seperti merokok (yang menghentikan produksi estrogen lebih cepat), kelainan kromosom, penyakit autoimun, juga epilepsi.
Namun jika sebelum usia 40 Anda sudah mengalami menopause, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, sehingga Anda tetap bisa menikmati hidup.
1. Lebih memperhatikan mood
Perubahan mood bisa terjadi karena menopause dini. Namun bisa saja ini tak ada hubungannya, tapi karena Anda sudah keburu bete dan merasa jadi orang paling malang sedunia.
Jangan. Masih banyak hal-hal lain yang lebih menyedihkan daripada mengalami menopause dini. Percaya, deh.
2. Lebih rentan terhadap beberapa penyakit
Ya, mau tak mau, kekurangan estrogen yang selama ini membantu memproduksi kolesterol baik atau HDL membuat Anda harus mewaspadai:
- Penyakit jantung
- Osteoporosis
- Depresi
- Dementia
Karena itu, Anda harus menjalankan pola diet sehat, rajin berolahraga, memperbanyak konsumsi vitamin E, atau melakukan terapi hormon.
3. Berisiko lebih rendah pada penyakit yang berhubungan dengan estrogen
Risiko penyakit seperti kanker payudara akan lebih rendah daripada mereka yang mengalami menopause di usia 55.
4. Tak bisa hamil lagi
Kecuali terjadi mukjizat, ini artinya Anda tak lagi memerlukan alat kontrasepsi untuk menikmati seks hebat. Minusnya, Anda perlu lebih banyak lubrikasi alias... more foreplay!
Ciri-ciri pra-menopause bisa dicek di sini