Apakah Anda mulai merasa bahwa pernikahan Anda terasa menyebalkan?
Atau, Anda seperti terjebak dalam pernikahan yang kacau?
Contohnya, pasangan Anda sering marah-marah dan pencemburu banget. Anda bahkan, dalam versi lebay, merasa seperti tinggal di neraka.
Apakah ini artinya perceraian di depan mata?
Jangan pesimis dulu, karena untuk mengatasi situasi ini, Anda harus mengetahui dulu penyebabnya.
“Ada yang punya masa lalu kurang beruntung sehingga tumbuh sebagai individu yang pemarah dan pencemburu,” kata Anna Surti Ariani, Psi, psikolog yang akrab dipanggil Nina, yang sering membantu permasalahan pasangan dan tergabung dalam Jagadnita Consulting untuk keluarga.
“Jika sejak awal pacaran pasangan terlihat seperti ini, dan dibenarkan oleh keluarga serta teman dekatnya, maka cara menghadapinya mau tidak mau Anda harus bersabar, karena dia kesulitan untuk mengendalikan emosinya.”
Jika sifat ini baru muncul setelah perkawinan, atau muncul setelah Anda melakukan suatu ’dosa’ (misalnya selingkuh), maka untuk beberapa tahun ke depan, Anda perlu betul-betul membuktikan bahwa Anda siap setia padanya dan berusaha keras tak ulangi kesalahan ini.
Ada juga pria yang jadi super menyebalkan setelah punya anak. Apalagi jika Anda lama menikah dan baru-baru saja mendapat anak. Ia mungkin sangat bahagia, namun kedamaian rutinitas bersama Anda mendadak diobrak-abrik si bayi.
Jika demikian, ada kemungkinan ini adalah efek dari baby blues berkepanjangan yang dialami pasangan. Artinya lagi, ua sangat butuh bantuan psikolog dan atau psikiater.
“Bila hal ini terus berlanjut, sebaiknya Anda mengajak pasangan datang ke psikolog keluarga atau perkawinan, karena sifatnya ini bisa mencuatkan begitu banyak pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga Anda,” kata Nina.
“Psikolog juga akan lebih sensitif bila ternyata pasangan Anda membutuhkan bantuan lebih untuk meringankan rasa marah dan cemburunya, dan kemungkinan akan merekomendasikan terapi tambahan.”