Misalnya saja seperti karya Nabila, finalis yang merancang atasan kimono dipadu bawahan celana pipa dengan aksen kain hijau menjuntai. Desain berbeda ditampilkan oleh Patricia Katinka. Finalis dari LPTB Susan Budiardjo ini menampilkan desain yang terinspirasi tata rambut dan para hairdresser. “Saya melihat para hairdresser menata rambut dari yang biasa saja menjadi bervolume, bisa bikin kepang, ini, dan itu. Saya sebagai fashion designer ingin juga bisa mewujdkan itu dengan bahan yang ada, tapi saya buat menjadi sesuatu yang luar biasa,” kata Patricia Katinka. Atasan lipit warna abu-abu didesain dengan gaya asimetris. Sebagai bawahannya, celana capri berwarna putih diberi aksen kepang di kanan-kiri.
Ke-24 busana yang diperagakan di Wardah Fashion Award 2016 adalah kreasi dari 12 finalis Wardah Fashion Award, yang diciptakan Wardah sebagai program pengembangan bagi desainer mode Indonesia dalam bentuk kompetisi dan mentoring.
Sejak bulan September, Wardah mulai menjaring bakat dari para desainer. Sejumlah talk show bertema fashion digelar ke beberapa sekolah mode, seperti di Istituto di Moda Burgo Indonesia, Raffles Design Institute Jakarta, dan LPTB Susan Budihardjo. Dewan juri dari Wardah Fashion Award datang dari kalangan fashion, seperti fashion designer yang diwakili oleh Itang Yunasz dan Barli Asmara. Kursi dewan juri juga diisi oleh mereka yang akrab dengan dunia mode, seperti Tenik Hartono, Editor-in-Chief Grazia, dan Amy Wirabudi, fashion consultant. Ada pula Dewi Sandra yang ikut menjadi juri mewakili perannya sebagai Brand Ambassador Wardah.
Selama proses penjurian, para finalis juga diberikan coaching oleh Barli Asmara. Materi coaching tak hanya dari segi teknik desain, tetapi juga dari segi bisnis. “Kak Barli mengajarkan dari segi bisnis, dan cara meng-handle klien. Hal seperti itu yang kadang tidak kita dapatkan di sekolah yang text book. Bertemu seseorang yang menjalani bisnis fashion selama 15 tahun adalah suatu insight yang bagus banget sih buat saya,” ungkap Patricia.
Di akhir acara, diumumkan enam pemenang. Dari kategori Encouragement Winner sebagai juara kedua adalah Vinny Lim dan juara pertama adalah Ella Trimurti Medasa. Kemudian kategori Social Media Choice Winner dimenangkan oleh Sekar Dwijayanti. Memasuki kategori utama, 2nd Runner-Up diraih oleh Nabila Kansha Febrianti, dan 1st Runner-Up diberikan kepada Farah Nurjanah Baharessa. Dan pemenang pertama dari Wardah Fashion Award dimenangkan oleh Patricia Katinka!
Menurut Itang Yunasz, desain dari Patricia memiliki keunggulan dari finalis lainnya. Patricia dianggap mampu mengerjakan busananya dengan rapi sekaligus kuat dalam konsep. “Sebenarnya kalau mau dilihat orisinalitas, tidak original. Karena itu sudah kita lihat dari beberapa desainer yang sudah pernah membuatnya. Tetapi ia menang dalam segi pengerjaan dan konsep. Pengerjaan yang sulit itu bisa dia terjemahkan secara indah dan bagus dari luar maupun
dalam,” ungkap Itang.
Sebagai pemenang pertama, Patricia mendapatkan beasiswa sebesar Rp30 juta di sekolah mode. Selain itu, pemenang 2nd Runner-Up, 1st Runner-Up, dan Juara Pertama dari Wardah Fashion Award 2016 juga berkesempatan mengikuti coaching selama dua bulan di Next Step, konsultan fashion dan image yang didirikan oleh Musa Widyatmodjo dan Amy Wirabudi.
Dalam Wardah Fashion Award 2016, ada pula penghargaan bagi para desainer Indonesia. Ketiga desainer yang mendapat penghargaan adalah Itang Yunasz untuk kategori Maestro, Mel Ahyar untuk kategori Prime Time, dan Restu Anggraini dari Etu untuk kategori Young on Top. Selamat untuk para pemenang!
[Lihat juga 10 koleksi favorit PESONA di JFW2017]
Foto: Dennie Ramon