Apa yang ada di pikiran Anda bila mendengar kata arsitektur dan fashion? Saat saya mendengar dua kata itu yang terlintas adalah it must be minimalist and clean. Auguste Soesastro merepresentasikan dua hal tersebut ke dalam sebuah desain busana yang ergonomis. Di pameran ini kita dapat menyelami dan mencoba memahami pandangan Auguste dari keseluruhan busana yang ia desain.
Merujuk dari latar belakang pendidikan Arsitektur dan Visual Art yang pernah dipelajari Auguste, pameran ini dirangkai ke dalam tiga bagian. Formation, Fragmentation, dan Reduction yang memiliki filosofi berbeda-beda.
Bagi Auguste, Formation merupakan fondasi yang dihubungkan pada saat Auguste mengambil studi Arsitektur. Menurut pemilik couture line Kraton ini, terdapat hubungan erat antara manusia dan ruang terhadap busana walaupun jaraknya sangat minim. Dalam bagian ini, Auguste berusaha menjelaskan secara detail bagaimana sebuah busana dibuat, dimulai dari proses piping, inner lining hingga tahap akhir.
Sedangkan pada bagian Fragmentation, Auguste menampilkan beberapa busana dengan permainan pola, Sebanyak 146 pola dan menghabiskan 160 jam kerja yang dikerjakan secara handmade dan sedikit bantuan mesin jahit.
Bagian terakhir adalah Reduction yang ditampilkan adalah busana yang ramah lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan untuk mengurangi limbah dari poduksi pakaian menjadi concern Auguste. Ia pun melakukan proses pembuatan pola yang minimalis dan membutuhkan ketelitian tinggi.
Auguste memberikan sebuah perspektif baru ke dalam dunia fashion dengan menampilkan sesuatu yang baru dalam sebuah pameran busana. Berbeda dari desainer lainnya yang menampilkan melalui peragaan busana, Auguste justru memberikan sesuatu yang lebih intim agar para tamu dapat mengerti dan merasakan karyanya. Pameran ini berlangsung dari 15-24 September 2016.