Survei PESONA tahun 2015 menyatakan, sepertiga responden (wanita) ingin memiliki tato.
Ikut tren atau tidak, penelitian terbaru di AS menunjukkan kalau membuat tato, di luar rasa sakitnya, memiliki efek yang bisa menguatkan jiwa. Tato dalam bentuk tertentu juga bisa jadi sarana dalam penyembuhan penyakit yang berhubungan dengan mental.
Dalam dua tahun terakhir, makin banyak orang membuat tato berbentuk tanda baca titik koma (semi-colon), sebagai simbol perjuangan mereka menghadapi gangguan jiwa, seperti depresi, keinginan untuk bunuh diri, adiksi, dan gangguan psikologi lainnya.
Tak harus tato berbentuk semi-colon; setiap orang bisa memiliki tato tertentu sebagai simbol lainnya. Contohnya, Anda memiliki tato kupu-kupu sebagai simbol metamorfosis dalam hidup, atau Anda telah berubah menjadi orang yang lebih baik.
Yang perlu dicatat sebelum membuat tato (baru), buatlah saat Anda dalam keadaan tenang, dan bukan karena terbawa suasana. Jangan mengukir tato lagi dan lagi sambil berharap kegelisahan Anda bisa berakhir. Lagi pula, seukir tato mungkin bisa menguatkan jiwa Anda, tapi ia tidak akan menyelesaikan masalah Anda.