Alasannya, lebih seru pergi bersama orang terdekat, entah itu sahabat, atau keluarga. Mereka saling bercanda, foto-foto heboh, juga saling menjaga.
Destinasi ramah anak: Malang
Di Malang, Jawa Timur, saya puas menghabiskan waktu bersama putri saya. Malang adalah kota yang sejuk, dengan suasana yang tenang. Saya merasa sangat nyaman dan aman ketika berlibur di Malang bersama anak dan keluarga.
Letak satu tempat wisata dengan tempat yang lainnya tidak terlalu jauh. Saya berkunjung ke Jatim Park 1 dan 2, Batu Night Spectacular, air terjun Coban Rondo, dan Museum Angkut.
Kuliner mantap: Belitung
Di Belitung, saya puas berwisata kuliner. Makanan di sana didominasi oleh hidangan laut. Yang menjadi favorit saya adalah Mie Atep dan Ketam Goreng. Mie Atep adalah mi dengan kuah kental. Rasanya gurih, apalagi ditemani campuran udang.
Ketam Goreng juga tidak kalah enak. Ia adalah masakan kepiting goreng yang dagingnya sudah dibumbui. Selain enak untuk lauk, asyik untuk jadi camilan!
Kota tak terlupakan: Amsterdam dan sekitarnya
Amsterdam seperti mengingatkan saya akan kampung halaman di Yogyakarta, karena sepeda ontel banyak dijadikan alat transportasi. Kotanya juga sangat cantik dan rapi. Taman tulip di Kekeunhof indah sekali.
Belum lagi jika melewati Volendam, sebuah desa nelayan tak jauh dari Amsterdam, yang penuh kincir angin. Di samping itu, lumayan mudah bagi saya untuk mencari restoran Indonesia di Amsterdam.
Belanja berkesan: Bur Dubai
Di Dubai ada pasar yang dibuka pada malam hari saja, namanya Bur Dubai. Areanya seperti Malioboro, Yogyakarta. Penjualnya berderet di lorong-lorong sempit menjajakan barang-barang berdesain artistik. Saya bisa seru seharian belanja terompah, scarf, gamis berbordir cantik, dan sarung bantal di sana.
Wisata budaya: Yogyakarta
Yogyakarta menjadi tujuan yang tak pernah habis diulik karena kekayaan budayanya. Di Yogya, saya tak pernah merasa bosan. Peninggalan bersejarah berupa situs-situs, sangat banyak jumlahnya.
Belum lagi dengan keseniannya yang sangat beragam, seperti sendratari Ramayana di Prambanan, tari-tarian di Kraton, dan musisi jalanan yang tersebar di benteng, kafe, hingga pasar tradisional. Selain itu acara Sekaten di lapangan depan istana merupakan salah satu bentuk budaya tradisional yang sangat menarik dan tak boleh dilewatkan.
Pantai terindah: Pantai Ora
Dari sekian banyak pantai yang pernah saya kunjungi, pantai terindah adalah Pantai Ora di Ambon. Konon katanya pantai ini disebut-sebut orang sebagai Maldives-nya Indonesia. Lautnya biru kehijauan. Terumbu karangnya juga masih alami dan indah.
Sangat cocok bila pantai ini menjadi tempat menyepi bagi mereka yang mendambakan ketenangan. Di sana saya biasanya menghabiskan waktu duduk-duduk santai di gazebo, snorkeling, dan menyelam.
Menikmati alam: Pulau Padar
Ketika hiking di Pulau Padar, Flores, medannya lumayan berat. Bahkan saya sempat tertinggal dari rombongan.
Untuk mencapai bukit, modalnya adalah sehat fisik. Walau lelah, indahnya pemandangan laut dari atas mampu membayar segala kelelahan itu.
Sebagian foto: Koleksi pribadi