Editorial Majalah Pesona edisi Februari 2015
"Sekolah itu tidak boleh tamat," kata Rhenald Kasali, guru besar Universitas Indonesia, pada sebuah pertemuan. "Saya saja sampai sekarang masih juga bersekolah."
Tentu saja maksud pernyataan pakar marketing top ini bukan anjuran agar kita tidak menamatkan pendidikan, tapi sebaliknya, tidak pernah berhenti belajar. Dan memang itulah tuntutan dunia masa kini, dunia yang begitu banyak permintaan, yang bila dirangkum secara sederhana menyiratkan pesan "do it faster, make it better."
Semuanya terjadi karena perubahan ekstrem dari teknologi informasi yang mengarah ke era digital. Kita yang masih senang melakukan sesuatu dengan cara-cara di zaman purba alias berleha-leha, harus siap terlibas orang yang lebih ligas. Di dunia kerja klien menuntut jasa dengan hitungan yang semakin lekas. Pesan memang hari ini, tapi tenggat waktunya sebetulnya kemarin.
Di ranah privat maupun di lingkup pergaulan, suasana pun berubah. Bila kita segan belajar 'membaca' apa yang terjadi, bukan tidak mungkin kita akan tersisih dan tidak paham. Bahkan juga dalam hal relasi dengan anak, yang kini semakin sibuk dengan deretan gadget dan kemauannya yang ingin terwujud dengan instan. Maka itu, artikel Sekolah untuk Orang Tua kami sajikan. Alasannya tak kurang kuat. Sebagian karena sulit mencari sekolahnya, dan sebagian lagi, kita memang tak akan pernah berhenti belajar. Untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih cepat dan lebih baik.
Pembaca, segera buka kembali lembaran pelajaran kehidupan Anda.
Salam hangat,
[email protected]
"Sekolah itu tidak boleh tamat," kata Rhenald Kasali, guru besar Universitas Indonesia, pada sebuah pertemuan. "Saya saja sampai sekarang masih juga bersekolah."
Tentu saja maksud pernyataan pakar marketing top ini bukan anjuran agar kita tidak menamatkan pendidikan, tapi sebaliknya, tidak pernah berhenti belajar. Dan memang itulah tuntutan dunia masa kini, dunia yang begitu banyak permintaan, yang bila dirangkum secara sederhana menyiratkan pesan "do it faster, make it better."
Semuanya terjadi karena perubahan ekstrem dari teknologi informasi yang mengarah ke era digital. Kita yang masih senang melakukan sesuatu dengan cara-cara di zaman purba alias berleha-leha, harus siap terlibas orang yang lebih ligas. Di dunia kerja klien menuntut jasa dengan hitungan yang semakin lekas. Pesan memang hari ini, tapi tenggat waktunya sebetulnya kemarin.
Di ranah privat maupun di lingkup pergaulan, suasana pun berubah. Bila kita segan belajar 'membaca' apa yang terjadi, bukan tidak mungkin kita akan tersisih dan tidak paham. Bahkan juga dalam hal relasi dengan anak, yang kini semakin sibuk dengan deretan gadget dan kemauannya yang ingin terwujud dengan instan. Maka itu, artikel Sekolah untuk Orang Tua kami sajikan. Alasannya tak kurang kuat. Sebagian karena sulit mencari sekolahnya, dan sebagian lagi, kita memang tak akan pernah berhenti belajar. Untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih cepat dan lebih baik.
Pembaca, segera buka kembali lembaran pelajaran kehidupan Anda.
Salam hangat,
[email protected]