Anda tentu tak ingin memelihara stres berlama-lama. Sayang, bukannya memfokuskan pada penyebab stres, kita umumnya hanya memperhatikan gejalanya. Misalnya, kita meminum obat sakit kepala ketika pusing atau obat tidur bila insomnia. Saat Anda berusaha mengatasi penyebab stres (misalnya dengan berlibur), biasanya sudah terlambat. Untuk mengatasi stres, dibutuhkan pendekatan menyeluruh. Namun pendekatan ini harus tepat dan benar-benar berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari Anda.
Berlibur satu minggu tidak akan menjamin Anda bebas stres dalam minggu-minggu berikutnya. Stres sepertinya tak bisa dipisahkan dari keseharian Anda. Pengelolaan stres bisa berhasil bila Anda menjadikannya sebagai bagian dari perawatan kesehatan rutin, seperti menggosok gigi. Yang pertama harus dilakukan adalah memperhatikan diri-sendiri. Menjalani pola makan sehat, cukup tidur, dan berolahraga teratur dapat membebaskan diri dari stres.
Berikut ini beberapa strategi yang bisa membantu:
Perhatikan rasa sakit dan nyeri
Sakit dan nyeri adalah gejala awal stres. Bahu dan belakang kepala adalah bagian pertama yang terasa tegang bila stres datang. Ketegangan ini adalah cara tubuh untuk menyuruh Anda keluar dari stres sebelum semakin merugikan Anda.
Tetap dekat pada teman dan keluarga
Stres membuat tubuh melepaskan oksitosin, yaitu hormon yang juga diproduksi ketika seorang ibu menyusui. Disebut ‘hormon bersahabat’ karena memicu wanita untuk ‘merangkul’ keluarga dan teman-temannya. Sebenarnya pria juga memiliki hormon ini, namun estrogen pada tubuh wanita meningkatkan efek oksitosin. Ketika wanita dekat dengan orang-orang yang dikasihinya, hormon tersebut akan semakin banyak diproduksi dan membantu menurunkan tingkat stres. Jadi, saat stres menyerang atau bahkan sebelumnya, lakukan hal-hal yang terlihat sepele, tapi menyenangkan dan berguna. Menelepon sahabat lama atau bermain bersama anak, misalnya.
Agar tak ngemil saat stres:
1. Makanlah setiap 3-4 jam sekali dalam porsi kecil sebelum keinginan ngemil tak bisa dikendalikan.
2. Sebelum ngemil, minum segelas air putih. Jangan-jangan Anda cuma haus, bukannya lapar. Bila tubuh cukup air, proses metabolisme juga lebih efisien. Jadi, minumlah delapan gelas sehari.
3. Sebelum meraih sepotong kue, berjalanlah cepat selama lima menit atau naik-turun tangga. Aktivitas ini akan ‘mematikan’ keinginan ngemil yang timbul sebagai respons atas stres.
4. Jangan heran bila keinginan ngemil sulit ditahan. Gerakan menggerogoti, menggigit, dan mengunyah memang membantu melepaskan ketegangan akibat stres. Jadi, jika tak tahan lagi, kunyahlan buah atau permen karet yang rendah kalori dan lemak.
Yuk, bergerak!
Ketika stres, tubuh mengirimkan glukosa ke otot untuk menyuplai tenaga pada tubuh Anda. Bila tenaga ini digunakan, stres akan dilepaskan dan selanjutnya tubuh mematikan respons stres secara otomatis. Karena itulah, berolahraga merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi stres. Tak perlu olahraga berat. Berjalan kaki sejenak atau menghabiskan 10 menit di treadmill pun cukup.
Bagi Anda yang cenderung memiliki lemak di perut, upaya mengatasi stres harus dilakukan lebih keras lagi. Olahraga sebaiknya dilakukan rutin. Selain mengatur tingkat kortisol dan insulin, olahraga akan membantu Anda tidur lebih nyenyak, melawan depresi –efek samping stres-- dan menurunkan berat badan.
Ha ha ha...
Ya, tertawalah! Setengah jam sehari di depan layar kaca menonton serial komedi televisi atau memutar ulang DVD Friends akan berguna bagi Anda. Penelitian di Indiana, AS membuktikan bahwa wanita pengidap kanker yang menonton video komedi Bill Cosby secara teratur memiliki tingkat hormon stres lebih rendah daripada wanita lain yang menonton video tentang pariwisata. Tawa mampu menurunkan tingkat kortisol dan meningkatkan daya tahan tubuh. Efek peningkatan daya tahan tubuh ini akan bertahan 12 jam setelah acara komedi yang Anda saksikan berakhir.
Berkonsultasi pada ahli
Bila segala cara yang Anda tempuh tak mampu mengalahkan stres, berarti saatnya untuk berbicara pada psikolog atau dokter. Mereka akan memberikan terapi atau menawarkan pilihan solusi yang lebih efektif.
Berlibur satu minggu tidak akan menjamin Anda bebas stres dalam minggu-minggu berikutnya. Stres sepertinya tak bisa dipisahkan dari keseharian Anda. Pengelolaan stres bisa berhasil bila Anda menjadikannya sebagai bagian dari perawatan kesehatan rutin, seperti menggosok gigi. Yang pertama harus dilakukan adalah memperhatikan diri-sendiri. Menjalani pola makan sehat, cukup tidur, dan berolahraga teratur dapat membebaskan diri dari stres.
Berikut ini beberapa strategi yang bisa membantu:
Perhatikan rasa sakit dan nyeri
Sakit dan nyeri adalah gejala awal stres. Bahu dan belakang kepala adalah bagian pertama yang terasa tegang bila stres datang. Ketegangan ini adalah cara tubuh untuk menyuruh Anda keluar dari stres sebelum semakin merugikan Anda.
Tetap dekat pada teman dan keluarga
Stres membuat tubuh melepaskan oksitosin, yaitu hormon yang juga diproduksi ketika seorang ibu menyusui. Disebut ‘hormon bersahabat’ karena memicu wanita untuk ‘merangkul’ keluarga dan teman-temannya. Sebenarnya pria juga memiliki hormon ini, namun estrogen pada tubuh wanita meningkatkan efek oksitosin. Ketika wanita dekat dengan orang-orang yang dikasihinya, hormon tersebut akan semakin banyak diproduksi dan membantu menurunkan tingkat stres. Jadi, saat stres menyerang atau bahkan sebelumnya, lakukan hal-hal yang terlihat sepele, tapi menyenangkan dan berguna. Menelepon sahabat lama atau bermain bersama anak, misalnya.
Agar tak ngemil saat stres:
1. Makanlah setiap 3-4 jam sekali dalam porsi kecil sebelum keinginan ngemil tak bisa dikendalikan.
2. Sebelum ngemil, minum segelas air putih. Jangan-jangan Anda cuma haus, bukannya lapar. Bila tubuh cukup air, proses metabolisme juga lebih efisien. Jadi, minumlah delapan gelas sehari.
3. Sebelum meraih sepotong kue, berjalanlah cepat selama lima menit atau naik-turun tangga. Aktivitas ini akan ‘mematikan’ keinginan ngemil yang timbul sebagai respons atas stres.
4. Jangan heran bila keinginan ngemil sulit ditahan. Gerakan menggerogoti, menggigit, dan mengunyah memang membantu melepaskan ketegangan akibat stres. Jadi, jika tak tahan lagi, kunyahlan buah atau permen karet yang rendah kalori dan lemak.
Yuk, bergerak!
Ketika stres, tubuh mengirimkan glukosa ke otot untuk menyuplai tenaga pada tubuh Anda. Bila tenaga ini digunakan, stres akan dilepaskan dan selanjutnya tubuh mematikan respons stres secara otomatis. Karena itulah, berolahraga merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi stres. Tak perlu olahraga berat. Berjalan kaki sejenak atau menghabiskan 10 menit di treadmill pun cukup.
Bagi Anda yang cenderung memiliki lemak di perut, upaya mengatasi stres harus dilakukan lebih keras lagi. Olahraga sebaiknya dilakukan rutin. Selain mengatur tingkat kortisol dan insulin, olahraga akan membantu Anda tidur lebih nyenyak, melawan depresi –efek samping stres-- dan menurunkan berat badan.
Ha ha ha...
Ya, tertawalah! Setengah jam sehari di depan layar kaca menonton serial komedi televisi atau memutar ulang DVD Friends akan berguna bagi Anda. Penelitian di Indiana, AS membuktikan bahwa wanita pengidap kanker yang menonton video komedi Bill Cosby secara teratur memiliki tingkat hormon stres lebih rendah daripada wanita lain yang menonton video tentang pariwisata. Tawa mampu menurunkan tingkat kortisol dan meningkatkan daya tahan tubuh. Efek peningkatan daya tahan tubuh ini akan bertahan 12 jam setelah acara komedi yang Anda saksikan berakhir.
Berkonsultasi pada ahli
Bila segala cara yang Anda tempuh tak mampu mengalahkan stres, berarti saatnya untuk berbicara pada psikolog atau dokter. Mereka akan memberikan terapi atau menawarkan pilihan solusi yang lebih efektif.