Rekayasa tak selalu bersifat negatif. Seperti juga rekayasa genetika pada buah, sayur, atau ternak, untuk mengeluarkan sifat-sifat jelek secara permanen, begitu juga dengan rekayasa emosi agar kita bisa lebih menikmati hidup. Menurut LaPorte, ada tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih emosi agar selalu berada di titik positif:

1. Mengingat kembali momen-momen tertentu ketika emosi Anda benar-benar tersentuh dan menimbulkan inspirasi yang mencerahkan (atau biasa disebut 'aha moment'). Bila emosi itu sudah terlanjur terputus, Anda bisa menggalinya kembali lewat seni, misalnya dengan mendengarkan musik, mengunjungi pameran lukisan, membaca novel bagus, dan sebagainya.

2. Membuat daftar emosi yang ingin Anda rasakan dan alami. Pilih beberapa (maksimal 5) yang paling ingin Anda rasakan, lalu tanamkan dalam-dalam di otak, dan yakinlah bahwa Anda akan benar-benar merasakannya. Tuliskan secara spesifik, jangan tercampur baur. Misalnya, bedakan antara "Saya ingin merasakan cinta" dan "Saya ingin merasa dicintai".

3. Tanyakan (berulang-ulang) kepada diri sendiri: Apa yang paling ingin saya rasakan dalam kehidupan perkawinan, keluarga, pekerjaan, atau relasi dengan orang lain? Hal ini akan menumbuhkan sugesti dan selanjutnya membuat Anda lebih fokus untuk mencapainya.