Ingin hidup 'damai' dengan suami? Tak ada salahnya Anda belajar tentang 'aturan main'
dalam menyampaikan argumen yang tepat kepada pria.
Tak ada yang ‘lebih benar’
Selama ini kita diajari menyampaikan argumen secara logis, menggunakan fakta, dan jujur pada diri sendiri. Namun masalahnya, argumen biasanya diperlukan dalam mengambil suatu keputusan, bukan menemukan kebenaran. Misalnya, Anda dan suami ingin memutuskan apakah sebaiknya uang yang ada ditabung untuk dana pensiun atau digunakan untuk berlibur ke Eropa. Mungkin Anda bisa mengajukan serangkaian rencana berlibur yang paling efisien. Tapi bukan berarti pasangan Anda langsung setuju, karena ia berpikir menabung untuk hari tua lebih penting daripada bersenang-senang.
Untuk menghindari pertengkaran, mulailah berpikir bahwa tidak ada pilihan yang ‘lebih benar’ daripada pilihan lainnya. Seribu satu fakta dan logika tak selalu bisa membawa Anda dan pasangan mencapai suatu kesepakatan. Karena mengubah nilai atau cara pandang seseorang, sekalipun itu pasangan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Lebih baik lakukan kompromi atau mencari 'jalan tengah'.
Untuk menghindari pertengkaran, mulailah berpikir bahwa tidak ada pilihan yang ‘lebih benar’ daripada pilihan lainnya. Seribu satu fakta dan logika tak selalu bisa membawa Anda dan pasangan mencapai suatu kesepakatan. Karena mengubah nilai atau cara pandang seseorang, sekalipun itu pasangan, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Lebih baik lakukan kompromi atau mencari 'jalan tengah'.