Banyak alasan saya, Tamara Geraldine, untuk mengunjungi Ho Chi Minh City, yang dulu dikenal dengan nama Saigon, kota yang hampir setiap sudutnya tercatat dalam sejarah dunia. Yang pertama tentu saja pulang kampung. Setelah menikah dengan pria asal Vietnam, Saigon menjadi kampung halaman kedua saya sejak sepuluh tahun terakhir, tentunya selain kampung Tambunan di tanah Balige Sumatra Utara. Inilah 11 alasan lainnya:
1. Reuni bersama teman-teman dekat
Saya menyebut mereka dBangs, plesetan dari de abang-abang. Padahal nama-nama termasuk feminin: Inez, Tjatur alias TJ, Dotty, Dianita atau MpeD, Titie, Lina, dan Niken. Kami dulu tergabung dalam band alumni Korps Putri Tarakanita, yang anggotanya sering bertingkah laku seperti abang-abang. Maklum, sekolah kami sekolah khusus perempuan, jadi para siswinya lebih mirip sekelompok wanita Amazon. So, dbangs it is! Mereka adalah alasan pertama saya untuk kembali terbang ke Ho Chi Minh City, walaupun itu berarti dalam sebulan saya jadi tiga kali pulang-pergi. Pokoknya, saya merasa seperti Victoria Posh yang dua minggu sekali terbang ke Inggris dari Amerika Serikat (David Beckham waktu itu masih terikat kontrak dengan LA Galaxy), hanya untuk merapikan rambut di salon langganannya di London.