Semua bisa terjadi di reuni sekolah. Termasuk bertemu mantan kakak kelas lalu jatuh cinta. Simak kisah berikut:
"Reuni Akbar SMP 5 Bandung pada 2008 lalu menjadi momen bersejarah dalam hidup saya. Pada saat itulah untuk pertama kalinya saya bertemu Kang Hery, mantan kakak kelas saya. Ini juga berkat jasa teman saya, Uut. Rasanya sewaktu di SMP saya tidak pernah melihat wajahnya. Dia juga mengaku tidak kenal saya. Anehnya, saat pertama kali melihatnya, saya langsung jatuh hati dan merasa dekat. Mungkin karena pembawaannya yang ramah dan agak 'sok akrab' ha ha ha...
Ternyata Kang Hery juga merasakan getaran yang sama. Kami pun mulai membuka hati. Sama dengan saya, Kang Hery juga pernah menikah dan pasangan kami sama-sama meninggal dunia. Bedanya, saya tidak punya anak, sementara Kang Hery dikaruniai dua putri yang sudah menikah. Bahkan yang sulung, sudah memberinya dua cucu. Merasa sudah sama-sama sreg, kami pun tidak mau berlama-lama pacaran. Maklum, umur kami waktu itu sudah hampir 50.
Hanya berselang empat hari sejak pertemuan di reuni itu, Kang Hery mengenalkan saya kepada kedua putrinya. Alhamdulillah, mereka bisa menerima saya dengan baik. Setelah itu saya diajak ke rumah orang tuanya. Mereka pun langsung setuju. Seminggu berikutnya, mengikuti saran ibu saya, Kang Hery datang ke Jakarta untuk melamar saya. Kami pun menikah pada Januari 2009.
Kalau diingat-ingat lagi, lucu juga. Selama hampir 10 tahun saya hidup sendiri setelah ditinggal suami. Saya senang menghadiri berbagai reuni, karena bisa bertemu teman-teman lama. Jujur saja, ada juga sih, sedikit harapan bisa ketemu jodoh di reuni. Tapi sejauh itu tidak pernah sukses. Sebaliknya, Kang Hery bukan orang yang senang datang ke reuni. Apalagi sejak kepergian istrinya. Tapi sekali itu tumben dia mau datang. Saking kilatnya, teman-teman kami sampai kaget dan terharu mendengar berita pernikahan kami.
Yah, namanya jodoh, semua berjalan cepat dan mulus.Bersama Kang Hery, kini hidup saya lebih berwarna. Dia orang yang supel, suka heureuy (bercanda), santai, dan tidak perlu diladeni. Sebaliknya, justru dia yang senang memanjakan saya. Setiap akhir pekan, hiburan saya selain menengok cucu, adalah menikmati Kang Hery bermain musik dengan bandnya. Saya bersyukur hidup saya terasa lebih indah, karena kini punya teman untuk berbagi dan menikmati hidup."
pasangan Ina Suryani dan Hery Soesanto - Bandung,
seperti dikisahkan kepada Pesona.
"Reuni Akbar SMP 5 Bandung pada 2008 lalu menjadi momen bersejarah dalam hidup saya. Pada saat itulah untuk pertama kalinya saya bertemu Kang Hery, mantan kakak kelas saya. Ini juga berkat jasa teman saya, Uut. Rasanya sewaktu di SMP saya tidak pernah melihat wajahnya. Dia juga mengaku tidak kenal saya. Anehnya, saat pertama kali melihatnya, saya langsung jatuh hati dan merasa dekat. Mungkin karena pembawaannya yang ramah dan agak 'sok akrab' ha ha ha...
Ternyata Kang Hery juga merasakan getaran yang sama. Kami pun mulai membuka hati. Sama dengan saya, Kang Hery juga pernah menikah dan pasangan kami sama-sama meninggal dunia. Bedanya, saya tidak punya anak, sementara Kang Hery dikaruniai dua putri yang sudah menikah. Bahkan yang sulung, sudah memberinya dua cucu. Merasa sudah sama-sama sreg, kami pun tidak mau berlama-lama pacaran. Maklum, umur kami waktu itu sudah hampir 50.
Hanya berselang empat hari sejak pertemuan di reuni itu, Kang Hery mengenalkan saya kepada kedua putrinya. Alhamdulillah, mereka bisa menerima saya dengan baik. Setelah itu saya diajak ke rumah orang tuanya. Mereka pun langsung setuju. Seminggu berikutnya, mengikuti saran ibu saya, Kang Hery datang ke Jakarta untuk melamar saya. Kami pun menikah pada Januari 2009.
Kalau diingat-ingat lagi, lucu juga. Selama hampir 10 tahun saya hidup sendiri setelah ditinggal suami. Saya senang menghadiri berbagai reuni, karena bisa bertemu teman-teman lama. Jujur saja, ada juga sih, sedikit harapan bisa ketemu jodoh di reuni. Tapi sejauh itu tidak pernah sukses. Sebaliknya, Kang Hery bukan orang yang senang datang ke reuni. Apalagi sejak kepergian istrinya. Tapi sekali itu tumben dia mau datang. Saking kilatnya, teman-teman kami sampai kaget dan terharu mendengar berita pernikahan kami.
Yah, namanya jodoh, semua berjalan cepat dan mulus.Bersama Kang Hery, kini hidup saya lebih berwarna. Dia orang yang supel, suka heureuy (bercanda), santai, dan tidak perlu diladeni. Sebaliknya, justru dia yang senang memanjakan saya. Setiap akhir pekan, hiburan saya selain menengok cucu, adalah menikmati Kang Hery bermain musik dengan bandnya. Saya bersyukur hidup saya terasa lebih indah, karena kini punya teman untuk berbagi dan menikmati hidup."
pasangan Ina Suryani dan Hery Soesanto - Bandung,
seperti dikisahkan kepada Pesona.