Persahabatan kami dimulai sejak anak-anak kami mulai memasuki sekolah TK di kawasan Tebet Jakarta Selatan. Mungkin karena hampir setiap hari, tepatnya setiap pagi kami masing-masing mengantar anak-anak kami yang masuk sekolah, jadi tidak dapat dihindari lagi, setiap hari pula kami bertemu. Tepatnya sejak enam tahun lalu kami saling berbagi cerita.
Di sela-sela kesibukan kami (saya, Anny, Ida, Dina, Konda, dan Agnes) selalu menyempatkan diri untuk saling bertemu, untuk membicarakan bermacam-macam hal dari masalah pekerjaan, bergosip, dan tentu saja tentang perkembangan anak-anak kami di sekolah. Kedekatan kami semakin bertambah saat sekolah TK anak-anak kami mengadakan kegiatan seperti perayaan hari Kartini, perayaan Natal dan tahun baru, juga Pentas Seni Sekolah. Kami selalu terlibat kerja sama dalam satu kepanitiaan kecil yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut. Tidak jarang juga kami berselisih pendapat yang mengakibatkan hubungan kami agak merenggang tetapi berjalan dengan waktu, persahabatan kami semakin hari semakin erat.
Menurut pengamatan saya mungkin juga karena usia kami semakin bertambah sehingga kami semakin bisa menyesuaikan diri dan semakin bisa menerima kekurangan dan kelebihan teman-teman kami masing-masing.
Sahabat-sahabat saya ini, mulai dari Anny, begitu biasa kami memanggilnya, usianya paling muda di antara kami berenam. Dia punya hobi ikut segala macam kursus, dari membuat papertool, membuat payet, membuat kue, sampai segala macam aksesoris. Sedangkan Dina yang berasal dari Bali, bekerja di sebuah instansi pemerintahan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), adalah yang paling kalem. Ida, pegawai sebuah Bank Swasta Nasional di Jakarta ini berusia lebih muda satu tahun dari saya, tetapi rambutnya belum beruban, tidak seperti kami berlima yang sudah mulai tumbuh rambut putih, namun ditutupi coloring hair. Kemudian Konda dan Saya, kami lahir di tahun yang sama. Dan yang terakhir adalah Agnes, mantan guru TK, tetapi sekarang dia lebih senang mengajar privat untuk murid-murid yang didatanginya.
Sekarang anak-anak kami yang dulu TK sudah di kelas IV SD. Kamis sudah tidak lagi mengantar mereka ke sekolah, tetapi persahabatan kami tetap lanjutkan dengan saling mengundang kalau ada acara keluarga, seperti ulang tahun anak-anak kami, atau kami merayakan ulang tahun kami bersama-sama. Kami juga tetap berkomunikasi walaupun hanya lewat SMS ataupun telepon. Kami berenam tetap saling mengetahui kegiatan kami masing-masing.
Ada beberapa hal penting yang menurut saya menyebabkan persahabatan kami ini langgeng. Yakni: kami sama-sama memiliki anak usia Sekolah Dasar, dan juga karena perbedaan profesi di antara kami, sehingga selalu ada saja hal menarik yang bisa dibicarakan. Dan yang terpenting, kami bisa menerima satu sama lain apa adanya, saling percaya dan jujur, serta selalu tulus dan penuh empati di saat senang maupun susah.
Silvia Meidiyana,
Seperti dikisahkan kepada redaksi Majalah Pesona.