Bila 'tidak' merupakan jawaban terbaik bagi berlangsungnya sebuah relasi, kita harus berani mengatakannya. Bila Anda tak ingin terdengar kasar atau terlalu keras, banyak kalimat yang dapat digunakan untuk membungkus kata 'tidak' menjadi sebuah kalimat yang tidak merusak relasi yang ada.
Anda bisa mencoba cara-cara berikut:
1. Ganti kata 'ya' dengan 'akan saya pikirkan lagi'. Dengan kalimat ini Anda tetap berada pada posisi yang mengendalikan tapi juga tidak menyerah. Anda juga punya kesempatan untuk berpikir sebelum menjawab, sehingga kata 'tidak' yang Anda ucapkan kemudian sudah melalui pemikiran yang matang, tidak semata keputusan emosional.
2. Perhalus bahasa, misalnya dengan mengatakan,"Ini memang usulan bagus, tapi kali ini kita belum bisa bekerja sama. Mungkin lain kali." Gunakan strategi komunikasi ala sandwich. Mulailah dengan yang positif, baru kemudian sampaikan pesan yang utama, lalu tutup dengan yang positif lagi. Tapi pastikan bahwa orang tersebut betul-betul menerima pesan 'tidak' Anda.
3. Lakukan dengan tenang. Selain bisa menenangkan perasaan Anda sendiri, juga mengurangi dampak buruk bagi otak yang bicara dengan Anda.
4. Sadari bahwa Anda sedang mewakili orang lain. Adam Grant, pengajar pada Wharton MBA Program di AS mengatakan, negosiasi Anda akan efektif bila Anda mengenal atau bisa membayangkan proses negosiasi atas nama keluarga atau perusahaan. Jadi ketika Anda menjawab 'tidak', hal itu bukan semata dilandasi kepentingan Anda sendiri.
5. Ciptakan berbagai situasi untuk terus berlatih. Misalnya, ketika orang tua Anda tidak henti menuntut ini-itu, atau ketika klien selalu menuntut banyak tapi hanya mau membayar sedikit. Semakin Anda terlatih, semakin kuat pendirian Anda untuk menolak pembicaraan yang tidak lazim atau tidak menyenangkan. Tenang, tarik napas dan jawab dengan tegas,"Tidak!"
Immanuella Rachmani