Lebih baik berhadapan langsung
Surat elektronik, SMS, atau voice mail kadang memang terasa memudahkan. Namun, bila yang ingin Anda sampaikan adalah berita yang kurang menyenangkan atau menyangkut ‘hidup-mati’ seseorang, maka sarana-sarana tersebut bisa jadi justru menimbulkan salah interpretasi, yang berujung pada salah paham.
Cari timing yang tepat
Hari ulang tahun atau hari raya keagamaan yang sedang Anda rayakan tentu bukanlah waktu yang tepat untuk menyampaikan kabar buruk. Tempat dan waktu yang Anda pilih dapat membuat suasana berbeda. Anda perlu juga memikirkan tempat yang hanya ada Anda berdua di tempat itu. Kabar buruk yang Anda sampaikan mungkin saja bisa menyesakkan bagi yang menerima, sehingga dia perlu pergi sejenak dari hadapan Anda tanpa menerima tatapan mata dari orang lain di sekitar Anda. Duduk di restoran di area paling sudut misalnya, lebih cocok untuk percakapan yang sensistif.
Latihan sebentar
“Tenangkan diri dan bersikaplah positif sebelum berhadapan atau menyampaikan berita untuk pasangan atau sahabat Anda,” saran Evi Sukmaningrum, M.Si, psikolog dari UNIKA Atma Jaya Jakarta. Persiapan diri ini akan membantu penguasaan diri, memampukan Anda untuk menerima kemarahan dan memahami kesulitan mereka, serta berempati dengan apa yang mereka hadapi tanpa perlu bersikap defensif karena Andalah yang membawa kabar tidak menyenangkan itu.
Ingat, Anda bukan penjahat!
Menyampaikan kabar buruk tidak berarti membuat diri Anda menjadi jahat. Kenyataannya memang Anda tidak bermaksud melukai hati orang lain. Anda juga bukan penyebab terjadinya situasi buruk itu. Anda hanya ingin menyampaikan kenyataan buruk itu dengan cara yang baik.