Istilah 'framily' (gabungan dari kata 'friend' dan 'family') dalam urban dictionary merujuk pada hubungan persahabatan yang begitu akrab, sehingga sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Bahkan terkadang jauh lebih kental dan langgeng ketimbang hubungan dengan saudara sekandung. Entah karena kedekatan jarak tempat tinggal, kesamaan nasib, atau kecocokan hati, kita justru merasa lebih nyaman bersama sahabat -terutama di saat anak-anak sudahbesar atau berada jauh di luar kota atau negeri orang. Simak cerita berikut ini:
Karima (49), ibu rumah tangga,
"Aku dan Nila bertetangga kurang lebih 20 tahun. Kedekatan kami bermula ketika sama-sama melahirkan seorang putri di tahun yang sama. Meskipun usiaku lebih tua 2 tahun, aku merasa 'klik' dengannya. Nila adalah pendengar yang baik. Aku bisa nyaman curhat apa saja. Mulai dari yang remeh temeh, masalah anak, hingga konflik dengan suami (tapi tidak sampai membuka urusan 'kamar' masing-masing). Kadang saking serunya ngobrol di rumahnya, suamiku ngomel karena aku pulang larut malam.
Kami juga saling support. Ketika dia tidak punya pembantu, aku memasak untuk keluarganya. Sebaliknya, kalau aku capek menasehati anakku, Nila ikut membantu bicara dengannya dari hati ke hati. Selain sudah mengenal baik karakter anakku, sebagai psikolog, dia tentu punya trik tersendiri mendekati anak.
Jujur, seumur hidup aku belum punya teman sedekat dia. Selama ini aku terbiasa menelan masalahku sendiri. Maklum, aku satu-satunya anak perempuan dari 6 bersaudara. Ada hal-hal yang tidak bisa diceritakan kepada saudara laki-laki, seperti urusan penampilan. Nila sering memberiku saran soal fashion. Kami pun bertukar apa saja -dari baju, tas, sepatu (kecuali underwear).
Setelah anak-anak kuliah, otomatis waktu kami lebih leluasa. Hampir sekali seminggu kami jalan bareng. Pernah suatu kali kami ke sebuah restoran, demi mengejar sunset untuk berfoto selfie. Konyol, kan? Tapi begitulah hubungan kami. Bukan hanya sebagai saudara, tapi bagiku, Nita adalah soulmate-ku."
SK