Bila di usia 40+ Anda masih haid dan cukup aktif melakukan hubungan seksual, maka kemungkinan untuk hamil tetap ada. Bahkan -meski tidak ada angka statistik yang pasti- angka kehamilan tak diinginkan pada wanita usia 40-44 tahun di Australia, bahkan di seluruh dunia, disinyalir menduduki peringkat kedua setelah kelompok remaja putri.
Namun bila Anda memang tidak ingin punya anak lagi, mau tak mau Anda tetap harus menggunakan alat kontrasepsi. Lantas, jenis kontrasepsi apa yang aman bagi wanita 40+? Berikut ini adalah sejumlah alternatif yang bisa Anda pilih, meskipun tetap memiliki efek samping:
KB suntik jangka panjang
KB suntik adalah istilah umum dalam masyarakat kita untuk menyebut kontrasepsi suntik. Salah satu keuntungan memilih KB suntik jangka panjang adalah Anda tak perlu takut lupa minum pil KB agar tidak 'kebablasan'. Namun kontrasepsi jenis ini ada efek sampingnya, yaitu meningkatnya berat badan, tumbuh jerawat, atau mood yang berubah-ubah. Selama 'jatuh tempo' KB suntik ini belum habis, Anda akan terus hidup bersama dengan gangguan-gangguan tersebut.
IUD
Intrauterine Contraceptive Device atau IUD atau spiral dipasang di dalam rahim melalui vagina, dan dengan mudah dilepaskan (oleh dokter) bila Anda tidak menginginkannya lagi atau merasa tidak cocok. Ada dua tipe IUD: IUD copper dan IUD hormonal (Mirena), masing-masing bisa dipasang maksimal sampai lima tahun. Efek sampingnya tergantung pada jenis IUD yang dipilih.
Bila menggunakan Mirena, ada kemungkinan haid Anda jadi sedikit atau berhenti sama sekali, kadang disertai dengan timbulnya bercak darah, pusing, timbulnya jerawat, dan mood yang naik-turun. Sedangkan bila menggunakan IUD copper, mungkin Anda akan diganggu rasa sakit selama haid atau waktu haid menjadi lebih lama.
Kondom
Kondom meruoakan alat kontrasepsi paling aman, terutama bagi wanita yang memiliki toleransi rendah terhadap perubahan hormonal di dalam tubuhnya. Tentunya asalkan digunakan dengan cara yang benar dan konsisten. Kondom juga bisa membebaskan Anda dari terinfeksi penyakit seksual menular.
Pil KB dosis rendah
Bila Anda merasa paling cocok menggunakan pil KB tapi ingin meminimalisasi risikonya, mintalah kepada dokter kandungan Anda untuk meresepkan pil KB berdosis rendah. Menurut DR. dr. Dwiyana Ocviyanti, SpOG, tinggi-rendahnya dosis tidak ada hubungannya dengan efektivitas kontrasepsi. Bila Anda sudah merasa cocok dengan kontrasepsi pil, Dr. Ovy menganjurkan agar memilih pil KB dosis rendah, yang sekarang sudah banyak beredar di pasaran.
Kontrasepsi permanen
Bila Anda dan suami sudah benar-benar yakin tidak ingin punya anak lagi, sekaligus ingin terhindar dari risiko kanker dan penyakit lainnya, mungkin kontrasepsi permanen bisa dijadikan pilihan. Bagi wanita, bisa memilih tubal ligation atau operasi sterilisasi, sedangkan bagi pria bisa dilakukan vasektomi.
Kontrasepsi darurat
Kontrasepsi darurat atau emergency contraception adalah sejenis pil yang mengandung hormon progesteron kadar tinggi, yang harus diminum (paling lama) 72 jam setelah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi apapun, atau bila kondom masuk ke rahim. Namun kontrasepsi ini hanya berguna untuk mencegah terjadinya kehamilan dan sebaiknya digunakan dalam keadaan yang benar-benar darurat.
Namun bila Anda memang tidak ingin punya anak lagi, mau tak mau Anda tetap harus menggunakan alat kontrasepsi. Lantas, jenis kontrasepsi apa yang aman bagi wanita 40+? Berikut ini adalah sejumlah alternatif yang bisa Anda pilih, meskipun tetap memiliki efek samping:
KB suntik jangka panjang
KB suntik adalah istilah umum dalam masyarakat kita untuk menyebut kontrasepsi suntik. Salah satu keuntungan memilih KB suntik jangka panjang adalah Anda tak perlu takut lupa minum pil KB agar tidak 'kebablasan'. Namun kontrasepsi jenis ini ada efek sampingnya, yaitu meningkatnya berat badan, tumbuh jerawat, atau mood yang berubah-ubah. Selama 'jatuh tempo' KB suntik ini belum habis, Anda akan terus hidup bersama dengan gangguan-gangguan tersebut.
IUD
Intrauterine Contraceptive Device atau IUD atau spiral dipasang di dalam rahim melalui vagina, dan dengan mudah dilepaskan (oleh dokter) bila Anda tidak menginginkannya lagi atau merasa tidak cocok. Ada dua tipe IUD: IUD copper dan IUD hormonal (Mirena), masing-masing bisa dipasang maksimal sampai lima tahun. Efek sampingnya tergantung pada jenis IUD yang dipilih.
Bila menggunakan Mirena, ada kemungkinan haid Anda jadi sedikit atau berhenti sama sekali, kadang disertai dengan timbulnya bercak darah, pusing, timbulnya jerawat, dan mood yang naik-turun. Sedangkan bila menggunakan IUD copper, mungkin Anda akan diganggu rasa sakit selama haid atau waktu haid menjadi lebih lama.
Kondom
Kondom meruoakan alat kontrasepsi paling aman, terutama bagi wanita yang memiliki toleransi rendah terhadap perubahan hormonal di dalam tubuhnya. Tentunya asalkan digunakan dengan cara yang benar dan konsisten. Kondom juga bisa membebaskan Anda dari terinfeksi penyakit seksual menular.
Pil KB dosis rendah
Bila Anda merasa paling cocok menggunakan pil KB tapi ingin meminimalisasi risikonya, mintalah kepada dokter kandungan Anda untuk meresepkan pil KB berdosis rendah. Menurut DR. dr. Dwiyana Ocviyanti, SpOG, tinggi-rendahnya dosis tidak ada hubungannya dengan efektivitas kontrasepsi. Bila Anda sudah merasa cocok dengan kontrasepsi pil, Dr. Ovy menganjurkan agar memilih pil KB dosis rendah, yang sekarang sudah banyak beredar di pasaran.
Kontrasepsi permanen
Bila Anda dan suami sudah benar-benar yakin tidak ingin punya anak lagi, sekaligus ingin terhindar dari risiko kanker dan penyakit lainnya, mungkin kontrasepsi permanen bisa dijadikan pilihan. Bagi wanita, bisa memilih tubal ligation atau operasi sterilisasi, sedangkan bagi pria bisa dilakukan vasektomi.
Kontrasepsi darurat
Kontrasepsi darurat atau emergency contraception adalah sejenis pil yang mengandung hormon progesteron kadar tinggi, yang harus diminum (paling lama) 72 jam setelah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi apapun, atau bila kondom masuk ke rahim. Namun kontrasepsi ini hanya berguna untuk mencegah terjadinya kehamilan dan sebaiknya digunakan dalam keadaan yang benar-benar darurat.
Tina Savitri