Lingerie seksi, tempat tereksotis di dunia atau posisi paling menggairahkan sekalipun tidak akan membantu Anda mencapai klimaks yang dahsyat bila pikiran Anda masih terfokus pada deadline pekerjaan di kantor, masalah dengan pasangan yang belum tuntas, atau terlalu mencemaskan bentuk tubuh yang melar di sana-sini. Karena, para profesional yang berkecimpung di dunia seksologi menyebut otak sebagai organ seks terpenting dalam relasi seksual, yang populer dengan istilah B-Spot alias Brain-Spot.
Bukan hanya fantasi seksual
Sebelumnya perlu digarisbawahi bahwa penamaan B-spot hanyalah untuk ‘gaya-gayaan’ saja, supaya terkesan canggih. Sebab, tidak ada satu pun titik khusus di otak yang berkaitan dengan fungsi seksualitas. Akan tetapi, secara ilmiah seluruh bagian di otak dapat terkoneksi dengan seksualitas. Mulai dari mengingat hal yang berbau seksualitas atau sekadar berimajinasi erotis, semua fungsi otak dapat dimaksimalkan. Otak juga dapat mendorong seseorang berpikir dan bertindak untuk berhubungan seksual, menerima hubungan seksual, atau tidak mendapatkan kepuasan seksual. Sahih rasanya bila mengatakan bahwa otak
adalah pusat seksualitas manusia sekaligus organ seksual terpenting. Dengan kata lain,
bila kita sedang banyak pikiran, besar kemungkinan kehidupan seksualitas kita juga akan
bermasalah.
Baik wanita maupun pria, kalau sedang menghadapi berbagai persoalan berat, bisa dipastikan tidak bakal kepikiran untuk bercinta. Sehebat apa pun pasangan berusaha menstimulasi titik-titik G-spot kita, tapi bila pikiran kita sedang tidak fokus pada kegiatan bercinta, hasilnya tidak akan optimal.
Bicara soal B-spot juga tidak berhenti pada sekadar fantasi seksual, tetapi yang lebih
esensial adalah bagaimana menikmati kegiatan bercinta, sehingga tidak perlu ada fake orgasm lagi. Anda tidak perlu menunda bercinta sampai semua masalah selesai atau sampai Anda benar-benar tenang, sebab hidup tidak mungkin tanpa masalah, bukan? Cobalah menganggap kegiatan bercinta dengan pasangan sebagai sebuah rekreasi, bukan kewajiban yang perlu penjadwalan dan harus mencapai target tertentu. Konsep bercinta sebagai bentuk rekreasi justru dapat membuat Anda lebih santai.
Malu dengan umur? Jangan, dong! Justru dengan semakin matang, Anda harus lebih menikmati relasi seksual dengan pasangan. Lihat saja tokoh Samantha Jones dalam serial "Sex And The City" yang masih sangat menikmati kehidupan seksnya di masa menopause!
Monika Erika
Bukan hanya fantasi seksual
Sebelumnya perlu digarisbawahi bahwa penamaan B-spot hanyalah untuk ‘gaya-gayaan’ saja, supaya terkesan canggih. Sebab, tidak ada satu pun titik khusus di otak yang berkaitan dengan fungsi seksualitas. Akan tetapi, secara ilmiah seluruh bagian di otak dapat terkoneksi dengan seksualitas. Mulai dari mengingat hal yang berbau seksualitas atau sekadar berimajinasi erotis, semua fungsi otak dapat dimaksimalkan. Otak juga dapat mendorong seseorang berpikir dan bertindak untuk berhubungan seksual, menerima hubungan seksual, atau tidak mendapatkan kepuasan seksual. Sahih rasanya bila mengatakan bahwa otak
adalah pusat seksualitas manusia sekaligus organ seksual terpenting. Dengan kata lain,
bila kita sedang banyak pikiran, besar kemungkinan kehidupan seksualitas kita juga akan
bermasalah.
Baik wanita maupun pria, kalau sedang menghadapi berbagai persoalan berat, bisa dipastikan tidak bakal kepikiran untuk bercinta. Sehebat apa pun pasangan berusaha menstimulasi titik-titik G-spot kita, tapi bila pikiran kita sedang tidak fokus pada kegiatan bercinta, hasilnya tidak akan optimal.
Bicara soal B-spot juga tidak berhenti pada sekadar fantasi seksual, tetapi yang lebih
esensial adalah bagaimana menikmati kegiatan bercinta, sehingga tidak perlu ada fake orgasm lagi. Anda tidak perlu menunda bercinta sampai semua masalah selesai atau sampai Anda benar-benar tenang, sebab hidup tidak mungkin tanpa masalah, bukan? Cobalah menganggap kegiatan bercinta dengan pasangan sebagai sebuah rekreasi, bukan kewajiban yang perlu penjadwalan dan harus mencapai target tertentu. Konsep bercinta sebagai bentuk rekreasi justru dapat membuat Anda lebih santai.
Malu dengan umur? Jangan, dong! Justru dengan semakin matang, Anda harus lebih menikmati relasi seksual dengan pasangan. Lihat saja tokoh Samantha Jones dalam serial "Sex And The City" yang masih sangat menikmati kehidupan seksnya di masa menopause!
Monika Erika