Meski popularitasnya masih kalah oleh teh hitam atau teh hijau, sebenarnya sejak dulu teh herba sudah diminum orang Yunani dan Mesir Kuno, untuk memperoleh manfaat kesehatan dan efek relaksasinya. Di Inggris, teh ini disebut tisane atau tea infusion. Juga sering disebut ‘teh yang bukan teh’ (non-tea tea), karena memang tidak mengandung daun teh dan juga tidak berkafein.
Teh herba bisa berasal dari bunga, daun, biji, kulit batang pohon, atau akar. Misalnya dari kuncup mawar yang belum mekar, dari potongan sereh atau jahe, atau dari akar licorice. Teh herba berbeda dengan fruit-flavored tea, yang mencampurkan teh hitam dengan minyak esensial dari buah atau buah kering. Juga, berbeda dengan scented tea, yang dibuat dari teh dengan bahan wewangian, misalnya bunga melati atau ekstrak vanila.