Ditilik dari sejarahnya, tomat sebenarnya termasuk tanaman yang ‘kurang beruntung’. Setelah dibawa dari Peru ke Eropa dan Asia oleh para pelaut Spanyol pada abad ke-16, selama berpuluh tahun kemudian, tomat hanya dipakai sebagai tanaman hias, karena diangggap beracun. Memang, daun dan batang tanaman tomat mengandung zat glikoalkaloid yang beracun. Namun sebenarnya buahnya tidak beracun, yang saat itu tidak diketahui.
Para petani kemudian mulai mengonsumsi tomat. Itu pun sebagai makanan darurat di saat musim paceklik, saat bahan makanan lain tidak ada. Di Eropa, makanan yang menggunakan tomat baru ada mulai pertengahan abad ke-18, sementara di Amerika tomat baru digunakan di awal abad ke-19.