Akhir-akhir ini jantung Anda sering berdebar lebih cepat? Atau dada sering terasa nyeri? Jangan buru-buru menyimpulkan kalau itu tanda serangan jantung. Ada enam tanda yang bisa membantu untuk mengetahui posisi Anda dalam peperangan melawan penyerang jantung.
4. Tekanan darah
Tekanan darah -kekuatan darah menekan dinding pembuluh darah- sebenarnya naik dan turun secara alami setiap hari. Namun jika tekanan terus meningkat, berarti Anda mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Akibatnya, semakin tinggi pula risiko terkena aterosklerosis, serangan jantung dan stroke.
Di Indonesia, standar yang diterapkan merujuk kepada WHO, dengan batasan-batasan tertentu. Batasan normal yang terbaik adalah 110/70mmHg. Sedangkan untuk batas tertinggi adalah 140/90mmHg. Jika tekanan darah Anda antara 120/80mmHg hingga 139/89mmHg, disebut prehipertensi. Anda masih berisiko terkena penyakit jantung dan sudah harus mulai mengambil tindakan mencegah hipertensi.Di atas 140/100mmHg berarti hipertensi stadium 1, dan di atas lebih dari 160/110 itu sudah hipertensi stadium 2.
Hipertensi itu bisa menjadi hipertensi ganas yang mengakibatkan komplikasi pada organ lain, seperti stroke, penyakit jantung, mata, ginjal. Karena itu, jika menderita hipertensi sudah lama, biasanya dokter akan meminta Anda untuk rajin-rajin melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan berkala.
5. Trigliserida
Trigliserida terbuat dari lemak dan krbohidrat berlebih yang dikonsumsi, yang akan diubah menjadi kolesterol yang bisa tersimpan di sel-sel lemak, dan kemudian menjadi HDL dan LDL. Trigliserida juga dilepaskan oleh jaringan lemak ketika tubuh membutuhkan energi ekstra di antara waktu makan. Sebenarnya normal jika ada trigliserida di dalam darah, namun jika terlalu tinggi akan memicu penyakit arteri koroner -terutama terjadi pada wanita.
Jika Anda memiliki trigliserida tinggi dan HDL rendah, risiko Anda terhadap ketahanan insulin dan sindrom metabolisme bisa meningkat. Insulin akan selalu diproduksi tubuh, namun tak dapat digunakan lagi untuk metabolisme gula, atau sudah tak mempan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen yang akan disimpan di dalam otot. Akibatnya, gula yang berlebihan dalam darah dapat merusak organ tubuh yang lain.
Ukuran trigliserida normal adalah kurang dari 150mg%.Pemeriksaan trigliserida biasanya dikerjakan bersamaan dengan tes kolesterol yang membutuhkan puasa. Dokter akan menganjurkan seberapa sering Anda harus memeriksakan trigliserida. Rutin melakukannya akan sangat baik untuk jantung Anda.
6. Denyut nadi pagi hari
Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung per menit. Rutin memeriksa denyut nadi saat baru bangun tidur pagi dapat membantu Anda mengetahui apakah Anda sudah tepat menjaga kesehatan. khususnya kekuatan jantung. Denyut nadi istirahat yang normal berkisar antara 60-90 denyut per menit.
Orang sehat cenderung memiliki denyut istirahat yang pelan karena otot jantungnya dalam keadaan sehat. Namun jika Anda tidak rutin melakukan olahraga dan denyut Anda lebih rendah dari kisaran normal, Anda lebih baik segera konsultasi ke dokter karena bisa jadi merupakan tanda penyakit jantung.
Denyut nadi paling baik diukur di pergelangan tangan atau leher yang letak arterinya dekat dengan permukaan kulit. Letakkan telunjuk dan jari tengah di bagian dalam pergelangan tangan. Tekan hingga Anda merasakan denyutnya. Untuk leher, ukur nadi yang terdapat di sebelah jakun dengan cara menekan bagian cekung di batang tenggorokan.
Biasakan mengecek denyut nadi setiap hari sebelum bangkit dari tempat tidur dan beraktivitas. Jika ingin mengetahui apakah olah tubuh Anda bekerja dengan baik. Periksa denyut maksimum segera setelah berlatih, dan catat lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali pada denyut nadi istirahat normal. Semakin Anda sehat, interval waktunya akan semakin berkurang.
4. Tekanan darah
Tekanan darah -kekuatan darah menekan dinding pembuluh darah- sebenarnya naik dan turun secara alami setiap hari. Namun jika tekanan terus meningkat, berarti Anda mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Akibatnya, semakin tinggi pula risiko terkena aterosklerosis, serangan jantung dan stroke.
Di Indonesia, standar yang diterapkan merujuk kepada WHO, dengan batasan-batasan tertentu. Batasan normal yang terbaik adalah 110/70mmHg. Sedangkan untuk batas tertinggi adalah 140/90mmHg. Jika tekanan darah Anda antara 120/80mmHg hingga 139/89mmHg, disebut prehipertensi. Anda masih berisiko terkena penyakit jantung dan sudah harus mulai mengambil tindakan mencegah hipertensi.Di atas 140/100mmHg berarti hipertensi stadium 1, dan di atas lebih dari 160/110 itu sudah hipertensi stadium 2.
Hipertensi itu bisa menjadi hipertensi ganas yang mengakibatkan komplikasi pada organ lain, seperti stroke, penyakit jantung, mata, ginjal. Karena itu, jika menderita hipertensi sudah lama, biasanya dokter akan meminta Anda untuk rajin-rajin melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan berkala.
5. Trigliserida
Trigliserida terbuat dari lemak dan krbohidrat berlebih yang dikonsumsi, yang akan diubah menjadi kolesterol yang bisa tersimpan di sel-sel lemak, dan kemudian menjadi HDL dan LDL. Trigliserida juga dilepaskan oleh jaringan lemak ketika tubuh membutuhkan energi ekstra di antara waktu makan. Sebenarnya normal jika ada trigliserida di dalam darah, namun jika terlalu tinggi akan memicu penyakit arteri koroner -terutama terjadi pada wanita.
Jika Anda memiliki trigliserida tinggi dan HDL rendah, risiko Anda terhadap ketahanan insulin dan sindrom metabolisme bisa meningkat. Insulin akan selalu diproduksi tubuh, namun tak dapat digunakan lagi untuk metabolisme gula, atau sudah tak mempan untuk mengubah glukosa menjadi glikogen yang akan disimpan di dalam otot. Akibatnya, gula yang berlebihan dalam darah dapat merusak organ tubuh yang lain.
Ukuran trigliserida normal adalah kurang dari 150mg%.Pemeriksaan trigliserida biasanya dikerjakan bersamaan dengan tes kolesterol yang membutuhkan puasa. Dokter akan menganjurkan seberapa sering Anda harus memeriksakan trigliserida. Rutin melakukannya akan sangat baik untuk jantung Anda.
6. Denyut nadi pagi hari
Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung per menit. Rutin memeriksa denyut nadi saat baru bangun tidur pagi dapat membantu Anda mengetahui apakah Anda sudah tepat menjaga kesehatan. khususnya kekuatan jantung. Denyut nadi istirahat yang normal berkisar antara 60-90 denyut per menit.
Orang sehat cenderung memiliki denyut istirahat yang pelan karena otot jantungnya dalam keadaan sehat. Namun jika Anda tidak rutin melakukan olahraga dan denyut Anda lebih rendah dari kisaran normal, Anda lebih baik segera konsultasi ke dokter karena bisa jadi merupakan tanda penyakit jantung.
Denyut nadi paling baik diukur di pergelangan tangan atau leher yang letak arterinya dekat dengan permukaan kulit. Letakkan telunjuk dan jari tengah di bagian dalam pergelangan tangan. Tekan hingga Anda merasakan denyutnya. Untuk leher, ukur nadi yang terdapat di sebelah jakun dengan cara menekan bagian cekung di batang tenggorokan.
Biasakan mengecek denyut nadi setiap hari sebelum bangkit dari tempat tidur dan beraktivitas. Jika ingin mengetahui apakah olah tubuh Anda bekerja dengan baik. Periksa denyut maksimum segera setelah berlatih, dan catat lama waktu yang dibutuhkan untuk kembali pada denyut nadi istirahat normal. Semakin Anda sehat, interval waktunya akan semakin berkurang.
Diadaptasi dari '30 minutes a day to a healthy heart*