“Gigi geraham beresiko dua kali lebih besar berlubang,” ungkap Dr. drg. Ratna Meidyawati E.H, SpKG, ahli konservasi gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia saat peluncuran Pepsodent Deep Clean, awal Maret 2015 lalu di Jakarta. Anatomi rongga mulut yang sempit dan permukaan gigi belakang yang beralur, serta banyak celah membuat gigi bagian belakang sulit dibersihkan. Bakteri sisa makananan yang dikonsumsi pun menjadi semakin sulit dibersihkan dibandingkan gigi bagian depan. Akibatnya, dapat menimbulkan kerusakan jaringan keras sehingga membentuk lubang.
Sayangnya, banyak orang yang tidak memperhatikan gigi belakang mereka. Ketika membersihkannya, mereka tidak mengetahui apakah sisa-sisa makanan tersebut masih ada atau tidak. Sehingga, tak jarang saat Anda mengeluh sakit gigi di bagian belakang, ternyata gigi Anda sudah membentuk lubang kronis.
Lubang pada gigi akan menyebabkan radang dan kerusakan tersebut meluas hingga pulpa atau jaringan terdalam gigi. Hasil penelitian di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (2014) menyebutkan 49% penyakit pulpa terjadi pada gigi bagian belakang.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan gigi bagian belakang salah satu cara yang dianjurkan drg. Ratna adalah dengan menyikat gigi dengan tepat. Yaitu, menyikat permukaan gigi bagian belakang dengan gerakan keluar. Selain itu, gunakan sikat gigi memiliki ujung kepala melengkung agar mudah menjangkau gigi bagian belakang. Terakhir, periksakan gigi secara berkala setiap enam bulan sekali.
Sayangnya, banyak orang yang tidak memperhatikan gigi belakang mereka. Ketika membersihkannya, mereka tidak mengetahui apakah sisa-sisa makanan tersebut masih ada atau tidak. Sehingga, tak jarang saat Anda mengeluh sakit gigi di bagian belakang, ternyata gigi Anda sudah membentuk lubang kronis.
Lubang pada gigi akan menyebabkan radang dan kerusakan tersebut meluas hingga pulpa atau jaringan terdalam gigi. Hasil penelitian di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (2014) menyebutkan 49% penyakit pulpa terjadi pada gigi bagian belakang.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan gigi bagian belakang salah satu cara yang dianjurkan drg. Ratna adalah dengan menyikat gigi dengan tepat. Yaitu, menyikat permukaan gigi bagian belakang dengan gerakan keluar. Selain itu, gunakan sikat gigi memiliki ujung kepala melengkung agar mudah menjangkau gigi bagian belakang. Terakhir, periksakan gigi secara berkala setiap enam bulan sekali.
Nabila Kariza