Selama ini mungkin Anda lebih mengenal Terapi Sulih Hormon (TSH) untuk mengatasi gangguan menopause. Padahal, tak hanya TSH yang bisa Anda lakukan. Alternatif pengobatan yang bisa Anda coba adalah dengan menggunakan tanaman herbal atau bisa juga terapi akunpuktur.
Terapi alternatif dari Cina ini bermanfaat memulihkan fungsi tubuh yang terganggu akibat ketidak seimbangan hormon. Caranya dengan merangsang sejumlah titik pada tubuh untuk mengaktifkan sistem hormonal. Namun akupunktur tidakditujukan untuk menambah kadar estrogen yang berkurang, melainkan memaksimalkan fungsinya di dalam tubuh.
Akupunktur juga memengaruhi sistem otonom tubuh agar bekerja lebih baik. Sistem otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa kita sadari, seperti detak jantung dan keluarnya keringat. “Saat depresi biasanya seseorang merasa jantung berdebar- debar dan keluar keringat dingin. Akupunktur berguna menenangkan sistem yang bekerja berlebihan ini,” papar dr. Darma Kumara, ahli akupunktur.
Misalnya pada gangguan hormonal, terapis akan memberi rangsangan pada titik di bawah pusar dan di pinggang belakang, untuk memengaruhi ginjal dan kelenjar. Terapi ini bisa menimbulkan rasa ngilu, kebal, kesemutan, atau seperti tersengat listrik. Hal ini berarti perangsangan jarum akupunktur mengenai serabut saraf, lalu rangsangan itu diteruskan ke bagian otak yang disebut hipofisis, untuk selanjutnya menghasilkan berbagai hormon, diantaranya yang membuat tubuh merasa lebih nyaman.
Terapi ini perlu dilakukan beberapa kali, tergantung kondisi pasien. Bagi orang yang responsif, 1-2 kali pertemuan saja sudah memberikan efek positif. Namun bagi orang yang tidak responsif, mungkin perlu melakukan terapi sampai 12 kali.