Keluhan apa yang sering dilontarkan oleh wanita di usia matang? Tak salah lagi: kegemukan. Masalah ini tak hanya soal berat badan yang terus naik, juga termasuk paha besar, pinggul melebar, dan perut membuncit. Anda tentu tak asing lagi dengan ‘anjuran klasik’ untuk melakukan olahraga, diet, menggunakan obat-obatan pelangsing, sampai memanfaatkan teknologi mutakhir guna merampingkan tubuh.
Memperbaiki gaya hidup
Bila Anda bermaksud mengembalikan berat badan menjadi ideal, sebaiknya tidak menjadi usaha yang sesaat, namun merupakan perubahan dalam gaya hidup.
Untuk menurunkan berat badan dengan cara alami, pada dasarnya adalah gabungan antara pengaturan pola makan dan olahraga. Jadikanlah upaya ini sebagai gaya hidup sehat yaitu dengan menjalani pola makan seimbang dan rajin berolahraga agar metabolisme tubuh bekerja lebih baik.
Guna menunjang atau membantu upaya penurunan berat badan, bisa saja Anda melakukan aneka terapi, misalnya akupunktur dan sebagainya. Sebaiknya lagi, pola makan, olahraga, dan terapi tambahan dilakukan dalam komposisi seimbang, sehingga penurunan berat badan berhasil baik, dalam arti tidak turun secara drastis.
Menu diet seimbang
Dalam menyusun menu diet, yang perlu diperhatikan adalah jenis dan bentuk makanan. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan penyakit yang mungkin diderita, karena penyakit tertentu punya pantangan jenis makanan tertentu.
Pada prinsipnya, gizi di dalam menu harus seimbang antara komponen karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Detoksifikasi dan puasa
Salah satu penyebab tubuh bertambah melar adalah berlebihnya kadar toksin (zat racun) di dalam tubuh. Sebagian toksin di dalam tubuh bersifat larut dalam lemak, karena itu toksin yang berlebih cenderung menempati jaringan lemak dalam tubuh dan akhirnya menyebabkan kegemukan.
Untuk menghilangkan toksin, Anda bisa melakukan detoksifikasi dengan cara terapi usus besar (colontherapy) dan puasa jus. Efeknya dapat Anda rasakan kemudian. Selain plak dan kotoran dalam usus besar terbuang, tubuh pun lebih langsing. Tubuh Anda ibarat mobil yang baru ‘turun mesin’, terasa lebih segar dan metabolisme pun berjalan lebih baik. Metabolisme yang baik akan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan proses pembakaran dalam tubuh sehingga lemak tidak menumpuk.
Detoksifikasi dapat digabung dengan aquapuncture (penyuntikan vitamin C) dan parafango (membungkus tubuh dengan lilin hangat). Sedangkan puasa jus biasanya dilakukan selama 3–7 hari untuk mengistirahatkan sistem pencernaan dan detoksifikasi secara maksimal. Selama puasa, kebutuhan nutrisi Anda tercukupi dengan hanya minum jus organik. Rasa lapar seringkali muncul pada 3 hari pertama, namun akan hilang. Usai menjalani proses ini biasanya frekuensi dan kuantitas makan Anda lebih teratur sehingga berat badan pun lebih stabil.
Memperbaiki gaya hidup
Bila Anda bermaksud mengembalikan berat badan menjadi ideal, sebaiknya tidak menjadi usaha yang sesaat, namun merupakan perubahan dalam gaya hidup.
Untuk menurunkan berat badan dengan cara alami, pada dasarnya adalah gabungan antara pengaturan pola makan dan olahraga. Jadikanlah upaya ini sebagai gaya hidup sehat yaitu dengan menjalani pola makan seimbang dan rajin berolahraga agar metabolisme tubuh bekerja lebih baik.
Guna menunjang atau membantu upaya penurunan berat badan, bisa saja Anda melakukan aneka terapi, misalnya akupunktur dan sebagainya. Sebaiknya lagi, pola makan, olahraga, dan terapi tambahan dilakukan dalam komposisi seimbang, sehingga penurunan berat badan berhasil baik, dalam arti tidak turun secara drastis.
Menu diet seimbang
Dalam menyusun menu diet, yang perlu diperhatikan adalah jenis dan bentuk makanan. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan penyakit yang mungkin diderita, karena penyakit tertentu punya pantangan jenis makanan tertentu.
Pada prinsipnya, gizi di dalam menu harus seimbang antara komponen karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Detoksifikasi dan puasa
Salah satu penyebab tubuh bertambah melar adalah berlebihnya kadar toksin (zat racun) di dalam tubuh. Sebagian toksin di dalam tubuh bersifat larut dalam lemak, karena itu toksin yang berlebih cenderung menempati jaringan lemak dalam tubuh dan akhirnya menyebabkan kegemukan.
Untuk menghilangkan toksin, Anda bisa melakukan detoksifikasi dengan cara terapi usus besar (colontherapy) dan puasa jus. Efeknya dapat Anda rasakan kemudian. Selain plak dan kotoran dalam usus besar terbuang, tubuh pun lebih langsing. Tubuh Anda ibarat mobil yang baru ‘turun mesin’, terasa lebih segar dan metabolisme pun berjalan lebih baik. Metabolisme yang baik akan mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan proses pembakaran dalam tubuh sehingga lemak tidak menumpuk.
Detoksifikasi dapat digabung dengan aquapuncture (penyuntikan vitamin C) dan parafango (membungkus tubuh dengan lilin hangat). Sedangkan puasa jus biasanya dilakukan selama 3–7 hari untuk mengistirahatkan sistem pencernaan dan detoksifikasi secara maksimal. Selama puasa, kebutuhan nutrisi Anda tercukupi dengan hanya minum jus organik. Rasa lapar seringkali muncul pada 3 hari pertama, namun akan hilang. Usai menjalani proses ini biasanya frekuensi dan kuantitas makan Anda lebih teratur sehingga berat badan pun lebih stabil.
Konsultan: dr. Peni Hartanto, ahli gizi