Tidak disangkal, hidup di kota besar dengan segala aktivitas yang sering menuntut Anda untuk terpapar sinar matahari dapat membawa dampak serius pada pigmentasi. Bahkan, kini muncul paradigma baru di mana penduduk kota memiliki warna pigmentasi yang lebih mencolok dibanding penduduk daerah.
Sementara rendahnya kualitas tidur membuat peredaran darah melambat dan melepaskan banyak hormon stres yaitu kortisol. Hormon kortisol ini merusak kolagen, protein yang bertanggung jawab atas kelembutan dan kehalusan kulit.
Penampakan kulit lelah dapat juga disebabkan oleh diet yang tidak seimbang dan faktor keturunan. Prinsipnya, gen memengaruhi kondisi kulit seseorang. Namun, sebaik apa pun gen Anda, sesungguhnya yang lebih berpengaruh pada kulit adalah 'kekejaman' gaya hidup dan lingkungan.
Padahal, hal-hal kecil bisa membuat sebuah perbedaan besar pada kulit Anda. Hal tersebut kerap dianjurkan Dr. Bunting kepada para pasiennya. Kabar baiknya, langkah sederhana berikut akan 'menyulap' kulit selalu tampil prima: muda, sehat, dan cantik sepanjang usia.
Tidur
Tidur minimal 6-8 jam setiap malam adalah 'hukum' yang tak pernah ketinggalan zaman. Suatu studi menunjukkan, saat tidur kulit mengalami proses regenerasi paling optimal. Oleh sebab itu, sesibuk apa pun Anda, buat prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Semisal Anda ingin bangun pukul 6 pagi jangan tidur hingga lewat jam 12 malam. Menurut Dr. Eddy Karta SpKK, "Sebaiknya sudah tidur pukul 10 malam, karena kulit mengalami proses regenerasi pada pukul 10 malam". Selain itu, jangan biarkan otak terlelap dalam keadaan stres. Serta jauhkan berbagai intrvensi elektronik seperti TV, laptop, dan smartphone. Hal ini akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.
Perawatan ekstra
Pada malam hari, kulit rentan mengalami dehidrasi ringan. Terlebih jika Anda berada di ruangan ber-AC. Ada satu langkah kecil yang bisa ditambahkan ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda sebelum tidur. Setelah membersihkan wajah, lakukan perawatan ekstra dengan masker seminggu sekali. Tekstur masker yang ringan dan menyerap cepat ke dalam kulit ideal untuk digunakan pada malam hari.
Aturan cuci muka
Ternyata, sering mencuci muka ikut andil menyebabkan kulit kering. Begitu juga dengan scrubbing/ekfoliasi. Proses eksfoliasi yang berlebihan dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan sensitif sehingga kulit lekas iritasi. Idealnya, perawatan dengan scrub dilakukan 2 minggu sekali, sesuai dengan pergantian kulit yang berlangsung setiap 14 sampai 21 hari sekali dan juga sesuai kondisi kulit.
Nutrisi kulit
Prinsip menutrisi kulit mirip dengan menutrisi tubuh. Kuncinya ada pada bahan makanan 'super' yang mengandung antioksidan. Dengan mengonsumsi makanan sumber antioksidan akan membantu mengencangkan kulit juga membuatnya terlihat lebih kenyal dan sehat, bahkan menjadikan kulit dan mata bersinar. Misalnya, ikan dan alpukat baik untuk asupan kulit, dan pumpkin seed butter yang mengandung asam lemak esensial. Selain itu, Linseeds kaya akan omega-3 juga dikenal baik untuk kulit. Namun untuk mendapatkan kandungan tertinggi omega-3, linseeds harus dihancurkan sebelum Anda mengonsumsinya.
Sementara rendahnya kualitas tidur membuat peredaran darah melambat dan melepaskan banyak hormon stres yaitu kortisol. Hormon kortisol ini merusak kolagen, protein yang bertanggung jawab atas kelembutan dan kehalusan kulit.
Penampakan kulit lelah dapat juga disebabkan oleh diet yang tidak seimbang dan faktor keturunan. Prinsipnya, gen memengaruhi kondisi kulit seseorang. Namun, sebaik apa pun gen Anda, sesungguhnya yang lebih berpengaruh pada kulit adalah 'kekejaman' gaya hidup dan lingkungan.
Padahal, hal-hal kecil bisa membuat sebuah perbedaan besar pada kulit Anda. Hal tersebut kerap dianjurkan Dr. Bunting kepada para pasiennya. Kabar baiknya, langkah sederhana berikut akan 'menyulap' kulit selalu tampil prima: muda, sehat, dan cantik sepanjang usia.
Tidur
Tidur minimal 6-8 jam setiap malam adalah 'hukum' yang tak pernah ketinggalan zaman. Suatu studi menunjukkan, saat tidur kulit mengalami proses regenerasi paling optimal. Oleh sebab itu, sesibuk apa pun Anda, buat prioritas waktu tidur dan jadwal teratur untuk tidur. Semisal Anda ingin bangun pukul 6 pagi jangan tidur hingga lewat jam 12 malam. Menurut Dr. Eddy Karta SpKK, "Sebaiknya sudah tidur pukul 10 malam, karena kulit mengalami proses regenerasi pada pukul 10 malam". Selain itu, jangan biarkan otak terlelap dalam keadaan stres. Serta jauhkan berbagai intrvensi elektronik seperti TV, laptop, dan smartphone. Hal ini akan membantu mengurangi gangguan saat tidur.
Perawatan ekstra
Pada malam hari, kulit rentan mengalami dehidrasi ringan. Terlebih jika Anda berada di ruangan ber-AC. Ada satu langkah kecil yang bisa ditambahkan ke dalam rutinitas perawatan kulit Anda sebelum tidur. Setelah membersihkan wajah, lakukan perawatan ekstra dengan masker seminggu sekali. Tekstur masker yang ringan dan menyerap cepat ke dalam kulit ideal untuk digunakan pada malam hari.
Aturan cuci muka
Ternyata, sering mencuci muka ikut andil menyebabkan kulit kering. Begitu juga dengan scrubbing/ekfoliasi. Proses eksfoliasi yang berlebihan dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan sensitif sehingga kulit lekas iritasi. Idealnya, perawatan dengan scrub dilakukan 2 minggu sekali, sesuai dengan pergantian kulit yang berlangsung setiap 14 sampai 21 hari sekali dan juga sesuai kondisi kulit.
Nutrisi kulit
Prinsip menutrisi kulit mirip dengan menutrisi tubuh. Kuncinya ada pada bahan makanan 'super' yang mengandung antioksidan. Dengan mengonsumsi makanan sumber antioksidan akan membantu mengencangkan kulit juga membuatnya terlihat lebih kenyal dan sehat, bahkan menjadikan kulit dan mata bersinar. Misalnya, ikan dan alpukat baik untuk asupan kulit, dan pumpkin seed butter yang mengandung asam lemak esensial. Selain itu, Linseeds kaya akan omega-3 juga dikenal baik untuk kulit. Namun untuk mendapatkan kandungan tertinggi omega-3, linseeds harus dihancurkan sebelum Anda mengonsumsinya.